Blog Ilmiah Digital Dosen

Menu
  • Home
  • NgoPi
  • Kasih
  • Informasi
  • Download
    • Hadist
    • Tafsir
    • e-book
  • Kampus
  • Etc

Selasa, 16 Januari 2024

MAU BERPIHAK KE MANA ?

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenJanuari 16, 2024NgoPi Tidak ada komentar

 

"The shepherd drives the wolf from the sheep’s for which the sheep thanks the shepherd as his liberator, while the wolf denounces him for the same act as the destroyer of liberty. Plainly, the sheep and the wolf are not agreed upon a definition of liberty.” ( Abraham Lincoln).

Ketika seorang pengembala berhasil membebaskan seekor Domba dari cengkraman seekor Serigala, ia ( seekor Domba) merasa berterima kasih kepadanya ( si Pengembala) karena dia telah menjadi pembebas. Sementara Serigala mecela dia ( si Pengembala) karena telah merusak kebebasan. Maka jelas sekali, bahwa antara Domba dan Serigala tidak bersepakat tentang definisi kebebasan.

Jelasnya, karena dinilai berjasa membebaskan dirinya , maka dia (seekor Domba) menganggap si Pengembala sebagai "pahlawan". Sedang Serigala menganggap dia ( si Pengembala) sebagai "diktator", karena telah merusak kebebasannya.

Boleh jadi, kontekstualitas pesan yang diusung oleh narasi di atas, menyodorkan tiga pilihan : apakah berpihak kepada Kambing, Serigala dan atau kepada Pengembala ( Manusia) ? Masing-masing punya catatan tersendiri : Kambing sering menjadi korban. Serigala pemangsa korban. Dan Manusia suka memanfaatkan korban.  Kalau begitu, sesungguhnya yang menjadi "pahlawan" dan atau "diktator" itu siapa, ya?  Jawabannya, jangan-jangan ada di tiga Capres dan Cawapres kita. Sesuai dengan penilaian, silakan tentukan keberpihakan Anda kepada salah satunya pada tanggal 14 Pebruari 2024 !


 

By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag

Read More

Senin, 15 Januari 2024

Bantuan Dalam Penulisan Artikel bisa gunakan AI

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenJanuari 15, 2024Informasi Tidak ada komentar

 


  1. untuk membuat sitasi online  https://scite.ai/
  2. Paraphraser helps you write better, faster, and smarter. Our rewording tool is free and easy to use https://quillbot.com/
  3. Bantuan Penulisan Multi-bahasa Smodin Penulis ulang,  Smodin Alat Parafrase, Pemeriksa Plagiarisme  https://smodin.io/

 

  1. Bantuan sama no 3 (sama aja) https://www.getconch.ai/
  2.  

 

Read More

PESAN ISRA' DAN MI'RAJ RASUL SAW. (Sebuah Peristiwa Extraordinary Menuju Sidratu Muntahal Imani)

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenJanuari 15, 2024NgoPi Tidak ada komentar


Tuhan eksis pada dimensi yang terlepas serta terbebas dari ruang dan waktu. Untuk itu, postur eksistensi-Nya  mustahil bisa diendus oleh daya bendawi seultra apapun hebatnya. Namun kendati realitasnya seperti itu, kita tetap mesti mengimani keberadaan diri-Nya secara total tanpa reserve ( بدون تحفظ ). Sebab di situ letak orsinilitas makna hakikat iman yang sesungguhnya, yakni berkeharusan meyakini ada-Nya, kendati secara fisik (physically) Dia tidak bisa  dijangkau. Maka apalah makna mengimani "Tuhan" andai diekspresikan terhadap tongkrongan benda yang secara riil serta vulgar bisa langsung disentuh oleh rekayasa inderawi (seperti tuhan latta, 'Uzza dan seterusnya, yang sempat disembah oleh masyarakat Jahili "zaman baheula"). Tidak perlu dikupas lebih runcing, pastikan saja, bahwa apa yang telah mereka ( masyarakat Jahili) lakukan adalah bentuk lain dari realitas "iman omon-omon".

Sekarang, kita sudah berada di Bulan Rajab yang sangat historikal serta penuh berkah. Dengan  kata lain sesungguhnya kita tengah masuk ke ruang kelas "VIP" yang mesti steril dari intrik debu kekufuran ( unbelief ). Karena kita akan menghadapi soal teologis yang cukup rumit. Apalagi kalau bukan Ujian Iman pada Mata Kuliah " ISRA'-MI'RAJ", dengan pengawas utama Maha Guru Besar Ultra Mutlak-Allah SWT.

ISRA'-MI'RAJ, adalah dua kasus istimewa yang dalam tertib  untaian mata rantai sejarah serta kesejarahan para Nabi dan Rasul, hanya terjadi satu kali dan  spesialnya lagi ia sengaja diberikan oleh Allah kepada Nabi dan Rasul kita Muhammad saw. "Wow sungguh amazing habis", Allahu Akbar, Subhanallah, Masya Allah !!!

Secara praktis, ISRA' maknanya adalah perjalanan beliau saw. ( safari darat ) pada malam hari dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Yerusalem. Sementara MI'RAJ adalah meluncurnya beliau saw. (safari udara ) dari sana ( Masjidil Aqsha) menuju Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah guna memenuhi undangan dari-Nya. ISRA', boleh jadi relatif "dharury" karena bersinggungan dengan peristiwa "bumi". Sedang MI'RAJ adalah kasus "nazhari", karena berkait langsung dengan peristiwa "langit" (dimensi transendental).

Sebagai pengantar, sejenak kita "beranjangsana" dulu ke ruang  galeri "Astronomi Modern", untuk mengorek ihwal kedimensionalan kuasa Allah dalam konteks peristiwa Mi'raj ini. Allah mengklaim, bahwa diri-Nya telah menciptakan 7 (tujuh) lapis langit, QS  al-Mulk : 3 ). Tafsiran tujuh lapis langit tersebut, secara zakelijk ( baca : saklek)  tidak diurai. Hanya saja pada ayat yang lain, Dia menyatakan, bahwa langit pertama (langit dunia-sama'u al-dun-ya) dihias dengan aneka bintang ( al-Shafat : 6).

Bulan dan Bintang termasuk material ( benda) langit. Adapun keberadaan letak titik beda dari keduanya, hanya disekat  oleh garis jarak. Jarak yang paling dekat dengan bumi adalah Bulan. Oleh karenanya, menjadi sebuah keniscayaan yang logik andai tempo hari Astronot pertama Amerika Neil Amstrong dengan pesawat Apollonya sempat "sowan" ke sana. Sementara yang paling ekstrim dari bumi adalah bintang. Pertanyaannya, " seberapa jauh jarak antara keduanya?".

Sebuah temuan mutakhir dalam sejarah Astronomi Modern dengan menggunakan jasa alat yang ultra canggih, menunjukkan, bahwa konon jarak bintang dengan bumi adalah dua miliar tahun cahaya. Andai proses  Mi'raj  ( safari udara ) beliau saw. dimatematikan, berarti dalam kurun waktu ulang alik ( yakni ketika berangkat dan kembali), totalitas jarak tempuhnya adalah sejauh 28 ( dua puluh delapan) miliar tahun . Dengan rincian kalkulasi : berangkat sejauh 14 ( empat belas) miliar tahun ( 2 miliar tahun x 7 lapis langit) dan kembali dalam hitungan yang sama.

Atas dasar temuan para ahli Astronomi Modern di atas, maka adalah amat sangat mustahil andai beliau saw. secara fisik an sich bisa sampai ke sana. Dan berdasarkan para ahli pula, bahwa kecepatan cahaya adalah "mutlak". Konsekuensi resikonya, maka setiap benda yang larut dalam kecepatan cahaya tersebut, pasti hancur terurai menjadi energi. Pun demikian, nasib beliau saw. ( hancur terurai menjadi energi) andai Mi'raj hanya mengandalkan fisik semata. Sampai di sini, dapat dipastikan, bahwa ketika  melakukan Mi'raj  atas izin kuasa  Allah, beliau saw. mengunakan jasa kendaraan luar ruang dan waktu.

Untuk itulah, ketika ada seseorang datang menemui Abu Bakar dengan maksud meminta pendapatnya tentang kasus MI'RAJ Rasul saw. yang demikian spektakuler itu, apa kata dia ( Abu Bakar), ?
" Lebih dari itu pun, saya percaya".

Jelas dan konkretnya, betapapun temuan para ahli Astronomi Modern dengan seabreg  sokongan jasa sains dan teknologi yang super canggih, ketika dijadikan alat picu aksiomatik untuk menolak peristiwa Mi'raj beliau saw. tidak akan mempan, karena bukan level dan maqamnya ( versi Ilmu Mantiq: nisbah takhalluf). Andaipun mengandalkan jurus teori "kenisbian"  seperti yang digagas Einstein, bahwa manusia dengan kendaraan hayalinya bisa  "menyambangi"  masa lalu ( misalnya merapat ke Singgasana Harun al-Rasyid pada masa jaya kekhalifahan Abasiah) . Maaf, tidak bisa diasumsikan atau disinggungkan dengan peristiwa Mi'raj . Mengingat, ia ( peristiwa Mi'raj) adalah murni sebagai kasus mu'jizat, bukan kasus imajiner ( seperti klaim teori nisbi-relatif di atas).

Untuk itu, menjadi terang adanya, bahwa Isra' dan Mi'raj- ( terlebih Mi'raj) adalah sebuah "Peristiwa Extraordinary" (Mu'jizat ) yang terjadi atas diri Rasul saw. dimana pesan Hikmatu al-Tayri'nya adalah untuk mengantarkan kita ke titik loncatan iman paling jauh (Sidratu Muntahal Imani-سدرة منتهى الايمان). Maka logis, dalam konteks totalitas kesejarahan iman Abu Bakar, dia baru kali itu mendapat gelar "al-Shiddiq", ketika membenarkan peristiwa klaim Rasul saw. bahwa dirinya telah melakukan Isra' dan Mi'raj. *)

اللهم اجعلنا واياكم من المصدقين ما انزلت على رسلك من المعجزات.                                                      
                                                
      والله أعلم بالصواب                      
                                                    

                                                                                     

By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag

Read More

Apa Itu AI (Artificial Intelligence)

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenJanuari 15, 2024Informasi Tidak ada komentar

 


 AI atau kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merujuk pada kemampuan mesin atau komputer untuk meniru kecerdasan manusia dalam melakukan tugas-tugas tertentu. Ini mencakup pembelajaran, penalaran, pemecahan masalah, persepsi, dan bahasa alami. Tujuan dari AI adalah untuk menciptakan sistem yang dapat bekerja secara otonom dan dapat meningkatkan kinerja tugas-tugas yang semula memerlukan kecerdasan manusia.

Ada dua jenis utama AI:

  1. AI Konvensional (Weak AI): Merujuk pada sistem yang dirancang dan dilatih untuk melakukan tugas spesifik tanpa memiliki pemahaman atau kesadaran yang lebih luas. Contoh termasuk aplikasi pembelajaran mesin untuk pengenalan wajah atau asisten virtual.

  2. AI Kuat (Strong AI): Mengacu pada sistem yang memiliki kecerdasan umum dan kemampuan untuk memahami, belajar, dan berpikir seperti manusia. Saat ini, AI kuat masih bersifat teoritis dan belum terwujud sepenuhnya.

Teknologi AI mencakup beberapa metode atau pendekatan, termasuk:

  • Machine Learning (Pembelajaran Mesin): Membangun algoritma yang memungkinkan mesin untuk belajar dari data dan meningkatkan kinerjanya seiring waktu tanpa pemrograman eksplicit.

  • Deep Learning: Subbidang dari machine learning yang menggunakan jaringan saraf tiruan (neural networks) untuk mengatasi tugas-tugas kompleks seperti pengenalan gambar, pemrosesan bahasa alami, dan permainan strategi.

  • Natural Language Processing (Pemrosesan Bahasa Alami): Memungkinkan mesin untuk memahami, menginterpretasi, dan merespons bahasa manusia.

  • Computer Vision: Membuat mesin dapat memahami dan menginterpretasi informasi visual dari dunia nyata, seperti pengenalan objek atau wajah.

AI memiliki aplikasi luas dalam berbagai industri seperti kesehatan, finansial, otomotif, pendidikan, dan lainnya. Meskipun memberikan banyak keuntungan, pertumbuhan AI juga menimbulkan pertanyaan etika dan tantangan seputar privasi dan keamanan.

Read More

Sabtu, 13 Januari 2024

APA KATA DANTE ALIGHEIRI KETIKA ABAI TERHADAP MORAL ?

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenJanuari 13, 2024NgoPi Tidak ada komentar

 



            
Satu, dari sederet panjang fakta yang berbicara tentang keunggulan yang dimiliki doktrin Islam, yakni  ia tidak bersikap a priori, panatik dan diskriminatif terhadap nilai kebenaran. Dari siapapun ia datangnya, pasti diapresiatif dan bahkan diterima. Model konkretnya, ketika sahabat Abu Hurairah diijazahi oleh Syetan tentang khasiat membaca Ayat Kursi menjelang tidur, selanjutnya  ia melapor kepada Rasul saw. oleh beliau tidak ditolak ( Hadits Riwayat al-Bukhari, dari Abi Hurairah). Maka logis adanya ketika ada sebuah pernyataan (kata mutiara), yang berbunyi : Unzhur Ilaa Maa Qaala Wala Tanzhur Ilaa Man Qaala, ( "Simak apa yang dia katakan, bukan melihat siapa yang mengatakan"). Mengingat, yang memiliki otoritas mutlak untuk memastikan sebuah kebenaran yang hakiki adalah Allah ( Ali Imran : 60).

Berkait dengan alur narasi di atas, ada sebuah kata bijak yang diungkapkan oleh Dante Alighieri. Siapakah dia ? Dia adalah seorang penyair  berkebangsaan Italia ternama dan termasyhur pada eranya ( 1265-1321). Ungkapan tersebut berbunyi :

"The darkest places in hell are reserved for those who maintain their neutrality in times of moral crisis", ( Tempat paling gelap di neraka disediakan bagi mereka yang tetap netral di saat krisis moral)".

Ungkapan dia di atas, andai dibedah dengan pisau renungan yang tajam, sungguh sarat dengan dimensi nilai tausiyah yang sangat berharga. Bahwa, di ruang hatinya tersaji sebuah anutan militansitas tentang "keagungan nilai moral".  Moral adalah benteng paling kokoh dan angkuh untuk membendung segala terjangan badai kebatilan, kenaifan serta kenistaan akal budi. Dia adalah harga mati yang tidak bisa ditawar dan dinegosiasikan dengan rayuan hedonisme apapun. Untuk itu, kita mesti tegas ( zacklek ) menyatakan keberpihakan terhadap moral.  Maka, manakala terjadi degradasi moral di masyarakat, sementara kita masih bersikap netral: no comment dan membiarkan dia merajalela, apa kata Dante? Kita akan mendapatkan tempat paling gelap di Neraka (The darkest places in hell). Apakah memang Dante percaya adanya Neraka?

Tegasnya, ia ( moral) adalah postur lain dari sebuah nilai kebenaran. Konsekuensi risikonya andai bersikap "cuek bebek" terhadap kebatilan ( pelanggaran moral), apa kata 'Ali-, Karramallahu Wajhah-?

حين سكت أهل الحق عن الباطل ، توهم أهل الباطل أنهم على حق .                                                              

"Manakala pemangku kebenaran  bersikap apatis terhadap kebatilan, maka para pelaku kebatilan beranggapan, bahwa apa yang mereka lakukan adalah sebuah kebenaran ".

Adalah sebuah kemestian, kita bersikap kritis, evaluatif dan "amrun bil ma'ruf nahyun 'anil munkar", terhadap semua realitas yang terbangun di masyarakat, jika nyata-nyata bergeser dari garis kebenaran ( moral) yang semestinya; baik di jalur ekonomi, sosial, terlebih di jalur politik-seperti sekrang ini yang nyaris sarat pelanggaran moral-, dengan berbagai model dan variasinya-. Mengingat,  berpolitik sesungguhnya adalah perang tanpa darah. Sedang tujuan perang tidak lain adalah untuk menang. Maka demi menang, apapun caranya pasti dilakukan. Sampai di sini, tampaknya adalah pas apa yang dikatakan Jokowi dalam pariwaranya, " PSI menang, pasti menang".

   والله أعلم بالصواب.                    


By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag

Read More

Cara Memperbaiki Iphone tidak bisa Start

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenJanuari 13, 2024Informasi Tidak ada komentar


 

Aplikasi untuk mengatasi iphone tidak bisa start

 Link: https://frpfile.com/ifrpfile-all-in-one-icloud-tool/

Klik di sini :Cara memeperbaiki Iphone Tidak Bisa Start 

Read More

Jumat, 12 Januari 2024

MEMBACA TIPELOGI CALON PEMIMPIN DALAM ACARA DEBAT

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenJanuari 12, 2024NgoPi Tidak ada komentar



Terminologi yang satu ini kadung populer nyaris di semua lapisan : dari mulai kelas ecek-ecek hingga kelas elite. Debat, makna praktisnya tidak lain adalah adu jotos argumen, nalar, logika dan jurus-jurus dialektis, yang dilakukan oleh dua personal atau lebih. Adapun titik tekan yang digagas dan dikonstruksi olehnya (debat) bermuara pada satu torehan kata yakni kemenangan konsep ( argumen/dalil) yang dibangun dan mematahkan bantahan yang diusung pihak lawan.

Sampai di sini, ketangguhan mental dan kecerdasan serta kelihaian memainkan peran logika, fakta dan data sangat menentukan. Sementara, bagi yang tidak memiliki realita sebaliknya, akan balepotan, gagap, gugup dan keteteran. Bahkan bisa berakhir dengan kekonyolan dan pelampiasan emosional.

Menyaksikan debat capres malam kemarin, ( 7 Januari 2024 ) saya menilai cukup hidup dan hangat dibanding debat capres sebelumnya. Tingkat eskalasi emosionalnya lebih dinamis. Terlebih ia terbangun kental pada sosok capres nomor 2 ( dua). Semua orang pasti menduga, bahkan sekaligus berkeyakinan, bahwa dia akan menguasai panggung debat tersebut. Mengingat tema yang disuguhkan tentang "Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik", sesungguhnya adalah menu makanan dia sendiri yang nyaris dilahap secara rutinitatas, karena kapasitasnya sebagai Menhan.

Bisa jadi karena over percaya diri dan sok menguasai materi, akhirnya  gegabah menyimpan kartu sakti andalannya . Sehingga ketika diserang oleh dua calon lain ( nomor satu dan tiga), tampak balepotan. Hanya ditangkal oleh jurus normatif yang tidak gereget. Selebihnya mengandalkan jurus apologetik dan rudal emosional yang diarahkan pada sasaran personal.

Namun apapun yang terjadi, perlu kita apresiasi, bahwa ini adalah bagian integral dari progresivitas dan dinamika iklim demokrasi ala dan versi Indonesia serta keindonesiaan. Mengingat, jujur saja, ia baru tahap melangkah menuju kedewasaan yang lebih tamyiz.

Apakah hasil debat tersebut akan menggoyah akidah pilihan hati yang semula kokoh terhujam di hati, kemudian beralih orientasi dan pilihan ke nomor lain, karena ada warna dan pengaruh baru dari kecerdasan dan kepiawain logika visioner yang terbaca kontras dari mereka?

Bisa jadi, atau tidak sama sekali. Mengingat penghobi persaksian Debat terbetas pada kalangan tertentu. Boleh nyata, bahwa mayoritas masyarakat malah justru a priori :  apalah nilai untungnya dari nonton debat? Wong akidah keyakinan sudah terpatri di hati-tidak akan pernah pudar disadur hiruk pikuk debat- itu kan hanya sebatas dagelan dialektika belaka. Namun tentu bagi spesial komunitas yang cinta logika dan penasaran atas integritas calon, hasil debat bisa mempengaruhi wilayah otoritas kecenderungannya  : bisa berubah pilihan atau lebih mengukuhkan.

Bagi kita sebagai representasi dari Hayawaanun Naatiq di satu pihak dan komunitas Ulul Al-Bab di pihak lain, menjatuhkan pilihan, tentu atas dasar kecerdasan akal pikiran dan arahan doktrin agama. Sebab dalam konteks Siyasiyah Syar'iyyah memilih dan mengangkat pemimpin ( نصب الامام ) adalah basis integral dari  doktrin Islam, bukan sekedar pilihan dan penyaluran arus demokrasi konvensional belaka. Simak pernyataan berikut ini :

قال شيخ الإسلام ابن تيمية في كتاب الحسبة: ولاية أمر الناس من أعظم واجبات الدين، بل لا قيام للدين إلا بها؛ فإن بني آدم لا تتم مصلحتهم إلا بالاجتماع، ولا بد لهم عند الاجتماع من رأس. اهـ.       .                            

Syeikh Ibn Taimiyah berkata dalam bukunya " al-Hisbah", "Kekuasaan yang berkait dengan urusan masyarakat (bangsa), termasuk bagian paling fundamental dari kewajiban agama . Bisa jadi, agama tidak akan tegak, tanpa adanya kekuasaan. Dan kemaslahatan umat manusia tidak sempurna, kecuali dengan adanya integrasi.  Dan integrasi tersebut bisa terwujud, ketika ada seorang pemimpin. "

      والله أعلم بالصواب واليه ترجع الأمور.         


By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag

Read More

NASIHAT RASUL SAW. HANYA SATU KATA "'JANGAN MARAH".

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenJanuari 12, 2024NgoPi Tidak ada komentar

 



               
Atas keunggulan akal budinya, manusia diposisikan oleh Allah pada anak tangga paling atas (mulia) dibanding makhluk yang lain : Walaqad Karramnaa Banii Aadama ( Al-Isra' : 77).

Namun demikian, pada takaran dan kadar tertentu, ia pun meluncur bebas hingga nyangkut di area degradasi dirinya ( pada urutan juru kunci yang paling rendah) : Tsumma Radadnaahu Asfala Safilinn ( al-Tin : 5).

Dari sekian kepungan faktor yang melingkar dirinya, tersebab karena dia tidak bisa mengelola dan mengontrol emosi ( amarah). Yakni setiap ketika menghadapi dan dihadapkan kepada satu persoalan, jawaban yang setia meluncur darinya adalah sikap opensif dan apologetik yang ngawur dan liar : tidak tertib dan terukur ( merasa benar dan ingin menang sendiri).

Tegas dan singkatnya "cepat marah". Marah tidak lain adalah reaksi nafsu negatif yang bisa membuat dirinya menjadi terhina dan orang lain terluka. Untuk itu, adalah Rasul saw. beliau sering mengingatkan (menasihati ) agar kita sekali-sekali jangan memelihara dan melestarikan sifat "marah", usir dan singkirkan dia jauh-jauh. Diungkapkan dalam haditsnya riwayat al-Bukhari dari Abi Hurairah :

أَنَّ رَجُلًا قَالَ للنَّبِيِّ ﷺ: أَوْصِني، قَالَ: لا تَغْضَبْ، فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ: لا تَغْضَبْ .                                          

Sungguh, ada seseorang datang kepada Nabi saw. seraya berkata, " berilah aku wasiat ( nasihat)". Beliau berkata, " Jangan marah" . Hal itu diulang-ulang beliau hingga berkali-kali, "Jangan marah".

Konsekuensi kemestian dari berjuluk makhluk sosial, dalam banyak segmen kita mesti membangun jalinan informasi, komunikasi dan berkolaborasi dengan sesama. Mengingat banyak agenda persoalan yang mesti kita hadapi, disamping kita terbentur dengan dimensi kemampuan yang terbatas.

Namun karena tersebab berperangi negatif ( pemarah), akhirnya yang tersaji dan terbangun bukannya jalinan iklim sosial yang sejuk , akrab dan damai ; malah justru kegaduhan : mereka berlarian dan menjauh dari arah kita. Allah berfirman ( Ali Imran : 159) : "Andai kamu bersikap keras dan berhati batu, maka orang di sekitar kamu akan berlarian".

Terlebih andai sifat pemarah tersebut, dipelihara dan dikelola oleh seorang pemimpin, amat sangat berbahaya. Untuk itu, dia ( seorang pemimpin) dituntut untuk bersikap sabar, tabah dan bijak. Sebab di depan, di belakang ( tegasnya) di segala sisi adalah deretan rakyat yang berdiri tegak memantau, melihat dan menilai keteladanan Anda.

والله أعلم بالصواب.                  



By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag

Read More

MENTALITAS POLITISI (PEMIMPIN) KONSERVATIF

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenJanuari 12, 2024NgoPi Tidak ada komentar

 



                            
"A conservative is a man with two perfectly good legs, who, however, has never learned to walk forward", ( Franklin D. Roosevelt).
                                                        
"Yang disebut konservatif adalah seorang yang memiliki dua kaki bagus (sempurna), namun tidak pernah belajar bagaimana berjalan ke depan-maju-", (Franklin D. Roosevelt).

Bicara konservatif, keakraban tautan  koneks serta konteksnya merapat pada mentalitas sosok politisi ( pemimpin). Hingga dikatakan kepadanya "politisi ( pemimpin ) konservatif". Konservatif arti dekatnya, "kolot", yakni juntrung prilaku manusia yang cenderung mempertahankan kebiasaan dan keadaan tertentu tanpa mempedulikan perubahan di sekitarnya.

Selanjutnya, makna dua kaki sempurna (two perfectly good legs) andai dilacak dari sisi gaya bahasa ( sastra) adalah sebuah metaforis yang menukik pada pemaknaan dari simbolisasi kekuatan kenerja atau berjuang untuk menggapai nuktah tuju yang  diharapkan.

Maka ketika seseorang disemati gelar  "politisi konservatif",  ia sesungguhnya memiliki ide, gagasan dan pemikiran yang cukup cemerlang. Hanya saja masih kental, "keukeuh", serta setia mempertahankan Status Quo dan menutup mata terhadap geliat iklim perubahan, yang tertonton nyata di depan matanya.

Singkatnya, hanya berjalan di tempat. Sedang jalan ke depan yang lebih progresivitas untuk kepentingan universal ( bangsa dan negara) nyaris stagnan. Padahal watak yang diusung "politik" adalah dinamis, yakni ia hadir sebagai kebutuhan untuk menyiasati arah perubahan tertentu . Untuk itu, dalam konteks Siyasah Syar'iyyah, politik didefinisikan oleh Ibn Aqil :

السِّيَاسَةُ مَا كَانَ فِعْلًا يَكُونُ مَعَهُ النَّاسُ أَقْرَبَ إلَى.   الصَّلَاحِ، وَأَبْعَدَ عَنْ الْفَسَادِ، وَإِنْ لَمْ يَضَعْهُ الرَّسُولُ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -، وَلَا نَزَلَ بِهِ وَحْيٌ، .   .                      

"Politik itu adalah sebuah tindakan (nyata) untuk lebih mendekatkan rakyat pada kemaslahatan dan menjauhkan mereka dari kemafsadatan. Walaupun tidak diletakkan oleh Rasul saw. dan tidak pula direkomendasikan oleh wahyu".

Tegasnya, politik itu adalah operasionalisasi strategi secara holistik,  murni hasil Ijtihad yang dilakukan para pemangku kewenangan guna membangun negara serta bangsa ( rakyat) supaya mereka maslahat, sejahtera, serta terhindar dari mafsadat dan madarat.

Di situ letak sesungguhnya dari makna politik versi Siyasiyah Syar'iyyah. Namun yang terjadi sekarang,- sebagaimana ungkapan Franklin D. Roosevelt di atas-, yang banyak berkeliaran adalah para politisi (pemimpin) konservatif, yang tidak mau membaca arah perubahan, guna melangkah lebih jauh ke depan demi kemajuan bangsa dan negara.  Yang terbukti, malah justru  mementingkan diri dan keluarga (politik dinasti-oligarki- nepotisme-). Realitas yang tersaksi seperti ini, mesti "rungkad" dari padang savana demokrasi yang sedang tumbuh di negara kita. Jika tidak, bisa menjadi preseden buruk ke depan . Camkan !

أن الاعراب هو تغيير اواخر الكلام لاختلاف العوامل الداخلة عليها لفظا أو تقديرا.                                      

والله أعلم بالصواب.                     

By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag

Read More

Rabu, 03 Januari 2024

Jadikan saldo jatah usia untuk terus berbuat kebaikan dan kebajikan

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenJanuari 03, 2024NgoPi Tidak ada komentar


 UNTUK PAK REKTOR : SELAMAT MILAD KE-62 ( Jadikan saldo jatah usia untuk terus berbuat kebaikan dan kebajikan).

Salah satu tradisi akut yang nyaris sudah dianggap sebagai model "kearifan" tersendiri-oleh sementara pihak-yakni mempersembahkan do'a panjang umur pada seseorang, yang padahal ia sudah berusia lanjut ( do'a tersebut biasanya diungkapkan ketika ia merayakan hari ulang tahunnya-umpamanya-yang ke-70 tahun). "Semoga tetap panjang umur".

Dalam tataran konteks spiritual, sesungguhnya tidak ada kecacatan dan kenaifan dalam berdo'a, kenapa mesti diusik segala? Disamping hadir sebagai wujud ekspresi serta manifestasi beribadah, juga ia dianjurkan oleh Allah sebagaimana termaktub dalam firman-Nya ( Ghafir : 60 ). Ya, memang benar, seperti itu adanya.

Namun demikian, ada sebuah titik singgung yang terkesan "opposite" dengan sisi tilikan  yang disodorkan oleh seorang Fudhail Ibn 'Iyab ( ulama besar generasi Tabi' Tabiin (w.187 H). Hal ini tersaji dalam dialognya dengan seorang laki-laki ( yang berusia 60 tahun, sebut saja Si Fulan). Lengkapnya, termuat dalam kitab Hilyatu al-Aulia, ( buah karya Abu Nu'aym al-Isfahani, vol 8 : 113).

Fudhail : " Kalau boleh tahu, berapa tahun usia Anda?" Si Fulan : "Usia saya 60 ( enam puluh) tahun". Fudhail : "Berarti Anda sudah berjalan selama 60 (enam puluh) tahun untuk menemui Tuhan dan sebentar lagi Anda akan berhadapan dengan-Nya ".

Mendengar pernyataan Fudhail tersebut, ia sungguh kaget, lalu berkata, " Inna Lillahi Wainna Iaihi Roji'un". Fudhail : "Anda paham dengan kalimat tersebut ?" Fulan : "Tidak, coba tolong jelaskan ! Fudhail : “Anda mengatakan: Inna Lillahi Wainna Iaihi Roji'un". Itu maknanya, bahwa kita adalah hamba Allah dan akan kembali kepada-Nya. Siapa yang mengaku hamba Allah, maka akan berdiri di hadapan dan akan ditanya oleh-Nya. Oleh karena itu, ia harus mempersiapkan diri untuk  menjelaskan ( menjawab)nya. Fulan  : "Bagaimana caranya?" Fudhail : "Mudah". Lalu ia ( Fudhail) berkata kepadanya, "

تُحْسِنُ فِيمَا بَقِيَ يُغْفَرُ لَكَ مَا مَضَى وَمَا بَقِيَ , فَإِنَّكَ إِ نْ أَسَأْتَ فِيمَا بَقِيَ أُخِذْتَ بِمَا مَضَى وَمَا بَقِيَ                

"Di sisa umurmu, maka berbuat baiklah. Dengan cara demikian, segala dosamu, baik dilakukan pada masa yang lalu, maupun pada masa yang akan datang, diampuni. Sebaliknya, jika Anda ( tetap-masih) berbuat jelek ( dosa), maka Anda akan disiksa ( dihukum ), karena dosa pada masa lalu dan pada masa yang akan datang".

Tegas, jelas dan konkretnya, terkesan kurang "elok", andai masih  rakus meminta jatah panjang umur, padahal sesungguhnya sudah ( nyaris ) di ambang, bahkan di tepi bibir "injury time". ( stok umur sudah amat sangat menipis). Yang terpenting syukuri sisa umur yang ada dan selebihnya fokuskan serta konsentrasikan  untuk berbuat baik : sebagai jaga-jaga ( persediaan-bekal) andai kendaraan ajal segera menjemput. Rasulullah saw. bersabda :

أَعْمَارُ أُمَّتِـي مَا بَيْنَ السِّتِّيْنَ إِلَى السَّبْعِيْنَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ                                                                       

“Umur umatku antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit orang yg bisa melampui umur tersebut” (HR. Ibnu Majah ).

Akhir kata

اللهم اجعلنا واياكم من الذين يحسنون الأعمال فى آخر اعمارنا واغفر لنا واياكم مامضى وما بقى من ذنوبنا.   

Selamat Milad yang ke-62, semoga jatah saldo usia yang masih tersedia, dijadikan fadhlah ( momentum ) untuk terus oftimis serta dinamis dalam berbuat kebaikan dan kebajikan di segala lini. Sehingga  mendapat nilai "Summa Cumlaude" di mata Allah dan pada sidang final "Tsumma Latusalunna Yaumaidzin", mendapat gelar " Ahlul Abrar", yang berhak meraih medali  "Surga". Amin... !!!

 

By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag

Read More

QS. At Thur 52: 39-40.

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenJanuari 03, 2024KasiH Tidak ada komentar


 🌷 K A S I H
( Kajian Ayat Suci Alquran Harian)

QS. At Thur 52: 39-40.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَمْ لَـهُ الْبَنٰتُ وَلَـكُمُ الْبَنُوْنَ 
"Ataukah (pantas) untuk Dia anak-anak perempuan sedangkan untuk kamu anak-anak laki-laki?"
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَمْ تَسْئَـلُهُمْ اَجْرًا فَهُمْ مِّنْ مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُوْنَ 
"Ataukah engkau (Muhammad) meminta imbalan kepada mereka sehingga mereka dibebani dengan utang?"

Pelajaran yang dapat dipetik dari ayat di atas:

1. Tidakkah perkataan-perkataan mereka itu yang sesungguhnya seperti perkataan yang keluar dari lisan orang yang kurang waras akalnya sehingga banyak yang tidak masuk akal serta bertentangan dengan kenyataan yang ada pada diri mereka sendiri. Seperti halnya perkataan mereka tentang Allah yang menurutnya Dia memiliki anak perempuan padahal mereka sendiri memilih anak laki-laki sehingga bila mendapati istri-istrinya melahirkan anak perempuan maka wajah mereka berubah menjadi merah padam karena menahan rasa malu dan kecewa dikarenakan merupakan aib yang menghinakan dalam pandangan masyarakat mereka jika memiliki anak perempuan.

2. Ataukah engkau (Muhammad) meminta imbalan kepada mereka atas apa yang telah engkau terangkan kepada mereka dari ayat-ayat Allah yang telah Allah wahyukan kepadamu sehingga mereka memiliki hutang yang banyak kepadamu karena setiap kali engkau terangkan ayat-ayat Allah kepada mereka maka hutang mereka bertambah banyak sehingga mereka memilih untuk mendustakan seruanmu daripada harus membayar hutang yang semakin menumpuk Walaahu A'lam.

 

 

Created By - Dr. Muhamad Afif, M.A 

 

Read More

Selasa, 02 Januari 2024

QS. At Thur 52: 35-36.

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenJanuari 02, 2024KasiH Tidak ada komentar

 


🌷 K A S I H
( Kajian Ayat Suci Alquran Harian)

QS. At Thur 52: 35-36.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَمْ خُلِقُوْا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ اَمْ هُمُ الْخٰلِقُوْنَ 
"Atau apakah mereka tercipta tanpa asal-usul ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?"

اَمْ خَلَـقُوا السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضَ ۚ بَلْ لَّا يُوْقِنُوْنَ 
"Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi? Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan)."

Pelajaran yang dapat dipetik dari ayat di atas:

1. Setelah Allah membungkam kesesatan pikiran dan perkataan mereka terhadap kerasulan Nabi Muhammad yang mereka tuduh sebagai pesihir, orang gila dan penyair, maka Allah membungkang kesesatan pandangan dan keyakinan orang-orang kafir yang mengingkari wujud Allah sebagai Tuhan yang telah menciptakan alam semesta.

2. Orang-orang kafir mengingkari adanya Tuhan yang telah menciptakan alam semesta beserta diri mereka. Jika mereka mengingkari adanya Tuhan yang menciptakan lalu apakah mereka tercipta begitu saja dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakan atau mereka sendiri yang telah menciptakan diri mereka sendiri. Jika seperti itu pandangan mereka maka itu bertentangan dengan keasadaran dan pengalaman fitrah dan akal yang sehat, karena faktanya dan logikanya segala sesuatu disebabkan oleh sesuatu yang lain yang wujudnya lebih dahulu ada sehingga mustahil sesuatu yang belum ada mewujudkan sesuatu yang lain atau mewujudkan dirinya sendiri.

3. Apakah langit yang mereka saksikan menjulang tinggi di atas tanpa tiang serta bumi yang mereka pijak yang terhampar luas itu mewujudkan dirinya sendiri padahal keduanya tidak memiliki kesadaran sehinga jangankan mengadakan wujud lain wujudnya sendirinya pun tidak disadarinya ataukah mereka yang telah menciptakannya tentu saja bukan mereka yang menciptakannya karena untuk menjangkaunya saja tidak mampu dan langit dan bumi sudah ada sebelum mereka ada? Tentu tidak ada satu pun yang mereka aku telah mereka ciptakan, karena sebenarnya mereka sendiri menyadari bahwa bukan mereka yang menciptakan diri mereka sendiri dan begitu juga dengan langit dan bumi, sehingga mereka ragu dengan perkataan mereka sendiri.Walaahu A'lam.

 

Created By - Dr. Muhamad Afif, M.A

Read More

SELAMAT HARI KESEHATAN TUBUH DAN PIKIRAN INTERNASIONAL ( Sebuah Momen Paduan Ideal Dengan Hari Amal Bhakti Kemenag)

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenJanuari 02, 2024NgoPi Tidak ada komentar


 SELAMAT HARI KESEHATAN TUBUH DAN PIKIRAN INTERNASIONAL ( Sebuah Momen Paduan Ideal Dengan Hari Amal Bhakti Kemenag)

"Tanggal, berikut bulan serta juga tahunnya", tidak sekedar fakta siklus dari kinerja wilayah kodrat alam, tapi juga merupakan gulungan benang merah dari sebuah realitas memorial yang hadir dari kalkulasi jengkalan peristiwa yang sarat artikulatif.

Tanggal Tiga, Bulan Januari, hari dan tahun ini ( 2024), disamping mencatat qudrat memorial yang sungguh historikal serta terhormat, yakni Hari Amal Bhakti Kemenag, juga dijadikan "titimangsa" lahirnya Hari "Kesehatan Tubuh dan Pikiran Internasional".

Lepas dari pertanyaan, siapa sesungguhnya  tongkrongan manusia ( lembaga ) pertama yang melempar album hari jadi tersebut ke pasaran publik? Yang pasti dan jelas, bahwa ketika bicara ihwal " kesehatan tubuh dan pikiran ", adalah sebuah kemestian yang sungguh bermartabat. Karena di situlah letak faktual sebenarnya dari dimensi hakiki manusia, sebagai garis pembeda paling kontras dan ekstrim dari juntrung seekor hewan.

Tubuh, di satu sisi dan pikiran di sisi lain adalah dua basis instrumen yang saling berpengaruh . Tegasnya, keduanya berkelindan dalam satu hentakan, ketika mengkonstruksi sebuah ide, gagasan dan aktualisasi. Maka sangat tepat adanya celoteh adagium "Mens sana in corpore sano", bahwa jiwa yang sehat, bercokol pada tubuh yang sehat.

Maka kasus yang terakhir ini, tidak hanya sebatas diperingati sebagai simbolisasi dari dialektis kosong, tapi harus diwujudkan dalam bentuk eksekusi riil yang berisi. Yakni oleh raga dan olah pikir harus dijadikan basis rutinitas guna melahirkan sebuah ide dan karya yang produktif serta segar berkualitas.

"Berpikir satu jam adalah lebih berarti dari beribadah selama empat puluh tahun". Dipotret dari lensa filosofis, memang tepat adanya, bahwa apalah arti ibadah jika hanya sekedar realitas ekspresi adegan  jasmaniyah, sementara kering dari pemaknaan epistemologi spritual.

Dus, lagi-lagi, bahwa akar pikir yang sehat dan kuat adalah tumbuh dari tanah yang gembur dan subur, itulah dia tubuh ( fisik ) yang sehat dan kuat pula (terbebas dan terlepas-dari gaya tarik anasir penyakit fisik, apapun ia wujudnya) . Dalam hadis riwayat Muslim, dari Abi Hurairah RA, Rasul saw. bersabda :

اَلْمُؤْمِنُ اَلْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلىَ اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ... الحديث.                                                                                           
"Seorang mukmin yang kuat, lebih baik dan lebih dicintai Allah, daripada seorang mukmin yang lemah..."

Sebagai tandingan-rivalitas-dari adagium النظافة من الايمان م, maka tidak norak juga kiranya andai penulis menampilkan adagium senapas  yakni : الرياضة من الايمان ,( Olah raga adalah bagian dari iman ). Pesan kontekstualnya dengan peristiwa hari ini, bahwa, di atas Amal Bhakti, di situ sesungguhnya terletak Tubuh ( fisik) dan Pikiran yang Sehat.

Sekali lagi : SELAMAT HARI AMAL BHAKTI KEMENAG YANG KE-78, dan berikut HARI KESEHATAN TUBUH DAN PIKIRAN INTERNASIONAL  !

       والله أعلم بالصواب.                     


By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag

Read More

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenJanuari 02, 2024NgoPi Tidak ada komentar


 DIRGAHAYU KEMENAG KE-78 ( Catatan Sederhana Tentang Sebuah Kilas Balik)

Identitas khas tentang watak serta karakter sejarah, sekaligus berikut muatan variabel rantai kesejarahannya, tidaklah lahir dari rahim secara alamiah model arakan awan di halaman langit atas tekan tombol semangat sunnatullah semata, tapi ia lahir-kadang-dibidani oleh titian juang yang sarat  hentakan gelombang dahsyat.

Riil faktualnya, ihwal perjalanan terbangun Depertemen Agama ( Kemenag ) di negara kita Indonesia. Jika melansir geliat kilas baliknya, sesungguhnya umat ( tokoh) Islam yang demikian ekstra keras dalam berjuang demi bangsa dan negara, sering kali mesti menelan pil konsekuensi yang cukup pahit. Yang paling fenomenal dan sekaligus monumental, adalah ketika 7 ( jutuh) kata yang termuat dalam Piagam Jakarta, mesti dicoret. Yang semula berbunyi "Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya", menjadi KETUHANAN YANG MAHA ESA. Maka adalah wajar andai salah satu panitia 9 ( sembilan) yaitu Ki Bagus Hadikusumo, bersikeras mati-matian untuk mempertahankan 7 ( tujuh) kata tersebut. Dia mengaggap, bahwa itu adalah harga pertaruhan marwah permanen yang tidak bisa ditawar.

Namun pada gilirannya dia ( Ki Bagus Hadikusumo) berikut dari kubu Islam yang lainnya, dengan legowo menerima pencoretan tersebut. Dengan alasan paling patri dan asasi, demi membangun keutuhan Negera Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI) yang dihuni oleh berjuta penduduk yang beraneka ragam keyakinan dan kepercayaan. Oleh karena itu, amat sangat pantas untuk dikatakan, bahwa pencoretan 7 ( tujuh) kata tersebut adalah sebagai bentuk hadiah terbesar dari umat Islam. Dan Soekarno sendiri mengakui, bahwa Piagam Jakarta, sangat menjiwai Undang-Undang Dasar 1945.

Selanjutnya, sebagai wujud timbal balik atas betapa besar jasa perjuangan  umat Islam demi bangsa dan negara ini, maka pemerintah menyetujui dibentuk urusan khusus yang membidangi ihwal agama. Dan akhirnya, lahirlah Departemen Agama ( Kemenag).

Karena berbasis kental mengurusi soal-soal agama di satu pihak, dan secara kuantitas Islam sebagai agama yang dianut mayoritas di pihak lain, maka amat sangat wajar dan tepat, andai yang menggagas dan mengusulkan departemen agama tersebut adalah dari pihak (tokoh) Islam. Ternyata, bukan. Melainkan dari pihak ( tokoh ) nasionalis tulen. Dia-lah Muhammad Yamin.

Ketika usulan tersebut dibawa ke ruang  sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 19 Agustus 1945, ternyata mendapat penolakan dari sementara pihak di antaranya seorang Mr. Johannes Latuharhary. Alasan normatifnya agama adalah wilayah privasi masing-masing individu atau kolektif, yang tidak boleh masuk ke area otoritas pemerintah ( disamping juga bisa diduga kuat karena tersuntik vitamin sentimen keagamaan yang dia anut-Kristen-serta berkehendak untuk menebar benih paham sekuler).

Atas penolakan tersebut, memang sempat membuat daya semangat kubu Islam menjadi " down". Namun tetap menggebu dan terus berjuang. Wujudnya pada tanggal 25-27 Komite Nasional Indonesia Pusat ( KNIP)-sebagai representasi parlemen -mengadakan sidang pleno. Dalam sidang tersebut, adalah anggota KNIP dari utusan Daerah Karesidenan Banyumas, dari Partai Masyumi yaitu  K.H. Abu Dardiri, K.H.M Saleh Suaidy, dan M. Sukoso Wirjosaputro. Melalui jubirnya ( K.H.M Saleh Suaidy), dia mengusulkan agar secara khusus dibentuk departemen agama tersendiri, tidak menginduk kepada kementerian lain ( Pendidikan dan Kebudayaan). Usulan tersebut mendapat dukungan dari anggota KNIP yang lain dari kubu yang sama ( Masyumi), mereka adalah Mohammad Natsir, Dr. Muwardi, Dr. Marzuki Mahdi, dan M. Kartosudarmo.

Dan klimaksnya, secara aklamasi usulan tersebut disetujui dalam sidang KNIP. Soekarno memberi isyarat kepada Bung Hatta untuk menyatakan pilihan sikap pemerintah. Lalu dia ( Bung Hatta) berdiri dan menyatakan, bahwa adanya Kementrian Agama sebagai bentuk perhatian pemerintah. Dan secara formal dan resmi, pembentukan Kementerian Agama pada Kabinet Syahrir II ditetapkan pada tanggal 3 Januari 1946 ( 29 Muharram 1365), No 1/S.D. yang berbunyi;  Presiden Republik Indonesia, Mengingat : usul Perdana Menteri dan Badan Pekerja Komite Nasional Pusat, memutuskan: Mengadakan Kementerian Agama.

Yang diangkat sebagai menteri Agama pertama, yaitu H.M Rasyidi. Mungkin dalam sejarah kementerian agama dia adalah Menteri Agama yang tersingkat lebih kurang hanya 3 bulan (2 September 1945-14 November 1945). Untuk mengenang jasa-jasanya ( 1915-2001),  namanya diabadikan dalam Auditorium H. M Rasyidi yang dijadikan langganan pelaksanaan Sidang Itsbat untuk menentukan awal Ramadhan dan 1 Syawal ( Idul Fitri).

                     .           *

Hari ini, 3 Januari 2024, adalah 78 ( tujuh puluh delapan) tahun yang lalu, sebagai torehan di atas kanvas ritme perjalanan sejarah yang usianya sudah cukup tua. Kendati sudah tua, ya tua keladi. Semakin berusia semakin mengabdi. Oleh karena itu, sangatlah tepat sebutan Hari Jadi Kemenag dengan HARI AMAL BHAKTI. Amal Bhakti, tidak lain adalah wujud kerja serta kenerja yang produktif, tulus ikhlas serta kontinuitas. Lebih keren dan tepat lagi ketika dilekatkan dengan tajuk "INDONESIA HEBAT BERSAMA UMAT".

Namun, apalah makna sebuah negara dengan setumpuk jargon sebutan, julukan, dan malah pujian. Bisa jadi akan berhadapan dengan kegagalan, jika hampa dari semangat amal bakti. Untuk itu, bagi segenap bangsa Indonesia, terlebih bagi yang bernaung di bawah payung Kemenag, mari buat Negara kita menjadi "Hebat Serta Bermartabat. Mari bangun rasa sepakat dan mufakat, jangan bertegang urat dan berkhianat. DIRGAHAYU KEMENAG YANG KE-78, semoga tetap jaya.

     والله أعلم بالصواب.                   


By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag

Read More
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Cari Blog Ini

Postingan Populer

  • QS. At Thur 52: 27-28.
      🌷 K A S I H ( Kajian Ayat Suci Alquran Harian) QS. At Thur 52: 27-28. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: فَمَنَّ اللّٰهُ عَلَيْنَا ...
  • Layanan Repository Open Access erguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN)
      Daftar Kampus yang menerapkan layanan repository open access berasal dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang berada di ...
  • QS. Al-Waqi'ah 56: 68-70.
     🌷 K A S I H ( Kajian Ayat Suci Alquran Harian) QS. Al-Waqi'ah 56: 68-70. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اَفَرَءَيْتُمُ الْمَ...
  • QS. As-Shaff 61: 6-7.
       🌷 K A S I H ( Kajian Ayat Suci Alquran Harian) QS. As-Shaff 61: 6-7. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَاِ ذْ قَا لَ عِيْسَى ابْ...
  • REGENERASI DAN ESTAFETA  KEPEMIMPINAN VERSI ILMU SHARAF
                                                                                         اعلم أن التصريف فى اللغة التغيير ، وفى الصناعة تحويل ال...
  • Ibadah Puasa Melindungi Koruptor
     “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.’’ (QS. 2:...
  • DARI PLAY OFF MENJADI "REAL OFF"
      DARI PLAY OFF MENJADI "REAL OFF"  ( Dasar Nasib, Kalah Lagi Kalah Lagi). Sekali lagi saya katakan, bahwa kita terlalu terninabob...
  • Apa Itu AI (Artificial Intelligence)
       AI atau kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merujuk pada kemampuan mesin atau komputer untuk meniru kecerdasan manusia dalam mela...
  • QS. Al-Waqi'ah 56: 63-67.
     🌷 K A S I H ( Kajian Ayat Suci Alquran Harian) QS. Al-Waqi'ah 56: 63-67. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اَفَرَءَيْتُمْ مَّا ...
  • AHMAD SYAUQI : GURU SEBAGAI RASUL PENYAMBUNG LIDAH AMANAT ALLAH  ( Selamat Hari Guru Nasional Ke-29 - 25 November 1994-2023)
      Ketika sebuah kosakata, termenologi, idiom atau struktur kekataan lainnya dilingkung aneka corak makna leksikal, sesungguhnya di situ leta...

Kunjungan

Flag Counter

Total Pengunjung

Categories

  • Informasi (5)
  • KasiH (68)
  • NgoPi (66)

Pages

  • Beranda

Blog Archive

  • ▼  2024 (113)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (47)
    • ►  April (22)
    • ►  Maret (29)
    • ▼  Januari (14)
      • MAU BERPIHAK KE MANA ?
      • Bantuan Dalam Penulisan Artikel bisa gunakan AI
      • PESAN ISRA' DAN MI'RAJ RASUL SAW. (Sebuah Peristiw...
      • Apa Itu AI (Artificial Intelligence)
      • APA KATA DANTE ALIGHEIRI KETIKA ABAI TERHADAP MORAL ?
      • Cara Memperbaiki Iphone tidak bisa Start
      • MEMBACA TIPELOGI CALON PEMIMPIN DALAM ACARA DEBAT
      • NASIHAT RASUL SAW. HANYA SATU KATA "'JANGAN MARAH".
      • MENTALITAS POLITISI (PEMIMPIN) KONSERVATIF
      • Jadikan saldo jatah usia untuk terus berbuat kebai...
      • QS. At Thur 52: 39-40.
      • QS. At Thur 52: 35-36.
      • SELAMAT HARI KESEHATAN TUBUH DAN PIKIRAN INTERNASI...
      •  DIRGAHAYU KEMENAG KE-78 ( Catatan Sederhana Tenta...
  • ►  2023 (32)
    • ►  Desember (32)

Copyright © Blog Ilmiah Digital Dosen | Powered by Blogger
Design by Flythemes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Free Blogger Templates