Blog Ilmiah Digital Dosen

Menu
  • Home
  • NgoPi
  • Kasih
  • Informasi
  • Download
    • Hadist
    • Tafsir
    • e-book
  • Kampus
  • Etc

Senin, 15 Januari 2024

PESAN ISRA' DAN MI'RAJ RASUL SAW. (Sebuah Peristiwa Extraordinary Menuju Sidratu Muntahal Imani)

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenJanuari 15, 2024 Tidak ada komentar


Tuhan eksis pada dimensi yang terlepas serta terbebas dari ruang dan waktu. Untuk itu, postur eksistensi-Nya  mustahil bisa diendus oleh daya bendawi seultra apapun hebatnya. Namun kendati realitasnya seperti itu, kita tetap mesti mengimani keberadaan diri-Nya secara total tanpa reserve ( بدون تحفظ ). Sebab di situ letak orsinilitas makna hakikat iman yang sesungguhnya, yakni berkeharusan meyakini ada-Nya, kendati secara fisik (physically) Dia tidak bisa  dijangkau. Maka apalah makna mengimani "Tuhan" andai diekspresikan terhadap tongkrongan benda yang secara riil serta vulgar bisa langsung disentuh oleh rekayasa inderawi (seperti tuhan latta, 'Uzza dan seterusnya, yang sempat disembah oleh masyarakat Jahili "zaman baheula"). Tidak perlu dikupas lebih runcing, pastikan saja, bahwa apa yang telah mereka ( masyarakat Jahili) lakukan adalah bentuk lain dari realitas "iman omon-omon".

Sekarang, kita sudah berada di Bulan Rajab yang sangat historikal serta penuh berkah. Dengan  kata lain sesungguhnya kita tengah masuk ke ruang kelas "VIP" yang mesti steril dari intrik debu kekufuran ( unbelief ). Karena kita akan menghadapi soal teologis yang cukup rumit. Apalagi kalau bukan Ujian Iman pada Mata Kuliah " ISRA'-MI'RAJ", dengan pengawas utama Maha Guru Besar Ultra Mutlak-Allah SWT.

ISRA'-MI'RAJ, adalah dua kasus istimewa yang dalam tertib  untaian mata rantai sejarah serta kesejarahan para Nabi dan Rasul, hanya terjadi satu kali dan  spesialnya lagi ia sengaja diberikan oleh Allah kepada Nabi dan Rasul kita Muhammad saw. "Wow sungguh amazing habis", Allahu Akbar, Subhanallah, Masya Allah !!!

Secara praktis, ISRA' maknanya adalah perjalanan beliau saw. ( safari darat ) pada malam hari dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Yerusalem. Sementara MI'RAJ adalah meluncurnya beliau saw. (safari udara ) dari sana ( Masjidil Aqsha) menuju Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah guna memenuhi undangan dari-Nya. ISRA', boleh jadi relatif "dharury" karena bersinggungan dengan peristiwa "bumi". Sedang MI'RAJ adalah kasus "nazhari", karena berkait langsung dengan peristiwa "langit" (dimensi transendental).

Sebagai pengantar, sejenak kita "beranjangsana" dulu ke ruang  galeri "Astronomi Modern", untuk mengorek ihwal kedimensionalan kuasa Allah dalam konteks peristiwa Mi'raj ini. Allah mengklaim, bahwa diri-Nya telah menciptakan 7 (tujuh) lapis langit, QS  al-Mulk : 3 ). Tafsiran tujuh lapis langit tersebut, secara zakelijk ( baca : saklek)  tidak diurai. Hanya saja pada ayat yang lain, Dia menyatakan, bahwa langit pertama (langit dunia-sama'u al-dun-ya) dihias dengan aneka bintang ( al-Shafat : 6).

Bulan dan Bintang termasuk material ( benda) langit. Adapun keberadaan letak titik beda dari keduanya, hanya disekat  oleh garis jarak. Jarak yang paling dekat dengan bumi adalah Bulan. Oleh karenanya, menjadi sebuah keniscayaan yang logik andai tempo hari Astronot pertama Amerika Neil Amstrong dengan pesawat Apollonya sempat "sowan" ke sana. Sementara yang paling ekstrim dari bumi adalah bintang. Pertanyaannya, " seberapa jauh jarak antara keduanya?".

Sebuah temuan mutakhir dalam sejarah Astronomi Modern dengan menggunakan jasa alat yang ultra canggih, menunjukkan, bahwa konon jarak bintang dengan bumi adalah dua miliar tahun cahaya. Andai proses  Mi'raj  ( safari udara ) beliau saw. dimatematikan, berarti dalam kurun waktu ulang alik ( yakni ketika berangkat dan kembali), totalitas jarak tempuhnya adalah sejauh 28 ( dua puluh delapan) miliar tahun . Dengan rincian kalkulasi : berangkat sejauh 14 ( empat belas) miliar tahun ( 2 miliar tahun x 7 lapis langit) dan kembali dalam hitungan yang sama.

Atas dasar temuan para ahli Astronomi Modern di atas, maka adalah amat sangat mustahil andai beliau saw. secara fisik an sich bisa sampai ke sana. Dan berdasarkan para ahli pula, bahwa kecepatan cahaya adalah "mutlak". Konsekuensi resikonya, maka setiap benda yang larut dalam kecepatan cahaya tersebut, pasti hancur terurai menjadi energi. Pun demikian, nasib beliau saw. ( hancur terurai menjadi energi) andai Mi'raj hanya mengandalkan fisik semata. Sampai di sini, dapat dipastikan, bahwa ketika  melakukan Mi'raj  atas izin kuasa  Allah, beliau saw. mengunakan jasa kendaraan luar ruang dan waktu.

Untuk itulah, ketika ada seseorang datang menemui Abu Bakar dengan maksud meminta pendapatnya tentang kasus MI'RAJ Rasul saw. yang demikian spektakuler itu, apa kata dia ( Abu Bakar), ?
" Lebih dari itu pun, saya percaya".

Jelas dan konkretnya, betapapun temuan para ahli Astronomi Modern dengan seabreg  sokongan jasa sains dan teknologi yang super canggih, ketika dijadikan alat picu aksiomatik untuk menolak peristiwa Mi'raj beliau saw. tidak akan mempan, karena bukan level dan maqamnya ( versi Ilmu Mantiq: nisbah takhalluf). Andaipun mengandalkan jurus teori "kenisbian"  seperti yang digagas Einstein, bahwa manusia dengan kendaraan hayalinya bisa  "menyambangi"  masa lalu ( misalnya merapat ke Singgasana Harun al-Rasyid pada masa jaya kekhalifahan Abasiah) . Maaf, tidak bisa diasumsikan atau disinggungkan dengan peristiwa Mi'raj . Mengingat, ia ( peristiwa Mi'raj) adalah murni sebagai kasus mu'jizat, bukan kasus imajiner ( seperti klaim teori nisbi-relatif di atas).

Untuk itu, menjadi terang adanya, bahwa Isra' dan Mi'raj- ( terlebih Mi'raj) adalah sebuah "Peristiwa Extraordinary" (Mu'jizat ) yang terjadi atas diri Rasul saw. dimana pesan Hikmatu al-Tayri'nya adalah untuk mengantarkan kita ke titik loncatan iman paling jauh (Sidratu Muntahal Imani-سدرة منتهى الايمان). Maka logis, dalam konteks totalitas kesejarahan iman Abu Bakar, dia baru kali itu mendapat gelar "al-Shiddiq", ketika membenarkan peristiwa klaim Rasul saw. bahwa dirinya telah melakukan Isra' dan Mi'raj. *)

اللهم اجعلنا واياكم من المصدقين ما انزلت على رسلك من المعجزات.                                                      
                                                
      والله أعلم بالصواب                      
                                                    

                                                                                     

By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke Facebook
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 comments:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Postingan Populer

  • QS. At Thur 52: 27-28.
      🌷 K A S I H ( Kajian Ayat Suci Alquran Harian) QS. At Thur 52: 27-28. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: فَمَنَّ اللّٰهُ عَلَيْنَا ...
  • Layanan Repository Open Access erguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN)
      Daftar Kampus yang menerapkan layanan repository open access berasal dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang berada di ...
  • QS. As-Shaff 61: 6-7.
       🌷 K A S I H ( Kajian Ayat Suci Alquran Harian) QS. As-Shaff 61: 6-7. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَاِ ذْ قَا لَ عِيْسَى ابْ...
  • REGENERASI DAN ESTAFETA  KEPEMIMPINAN VERSI ILMU SHARAF
                                                                                         اعلم أن التصريف فى اللغة التغيير ، وفى الصناعة تحويل ال...
  • Ibadah Puasa Melindungi Koruptor
     “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.’’ (QS. 2:...
  • DARI PLAY OFF MENJADI "REAL OFF"
      DARI PLAY OFF MENJADI "REAL OFF"  ( Dasar Nasib, Kalah Lagi Kalah Lagi). Sekali lagi saya katakan, bahwa kita terlalu terninabob...
  • Apa Itu AI (Artificial Intelligence)
       AI atau kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merujuk pada kemampuan mesin atau komputer untuk meniru kecerdasan manusia dalam mela...
  • AHMAD SYAUQI : GURU SEBAGAI RASUL PENYAMBUNG LIDAH AMANAT ALLAH  ( Selamat Hari Guru Nasional Ke-29 - 25 November 1994-2023)
      Ketika sebuah kosakata, termenologi, idiom atau struktur kekataan lainnya dilingkung aneka corak makna leksikal, sesungguhnya di situ leta...
  • QS. Al-Waqi'ah 56: 48-50.
     🌷 K A S I H ( Kajian Ayat Suci Alquran Harian) QS. Al-Waqi'ah 56: 48-50. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اَوَاٰ بَآ ؤُنَا ال...
  • QS. As-Shaff 61: 10-11.
      🌷 K A S I H ( Kajian Ayat Suci Alquran Harian) QS. As-Shaff 61: 10-11. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ ا...

Kunjungan

Flag Counter

Total Pengunjung

Categories

  • Informasi (5)
  • KasiH (68)
  • NgoPi (66)

Pages

  • Beranda

Blog Archive

  • ▼  2024 (113)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (47)
    • ►  April (22)
    • ►  Maret (29)
    • ▼  Januari (14)
      • MAU BERPIHAK KE MANA ?
      • Bantuan Dalam Penulisan Artikel bisa gunakan AI
      • PESAN ISRA' DAN MI'RAJ RASUL SAW. (Sebuah Peristiw...
      • Apa Itu AI (Artificial Intelligence)
      • APA KATA DANTE ALIGHEIRI KETIKA ABAI TERHADAP MORAL ?
      • Cara Memperbaiki Iphone tidak bisa Start
      • MEMBACA TIPELOGI CALON PEMIMPIN DALAM ACARA DEBAT
      • NASIHAT RASUL SAW. HANYA SATU KATA "'JANGAN MARAH".
      • MENTALITAS POLITISI (PEMIMPIN) KONSERVATIF
      • Jadikan saldo jatah usia untuk terus berbuat kebai...
      • QS. At Thur 52: 39-40.
      • QS. At Thur 52: 35-36.
      • SELAMAT HARI KESEHATAN TUBUH DAN PIKIRAN INTERNASI...
      •  DIRGAHAYU KEMENAG KE-78 ( Catatan Sederhana Tenta...
  • ►  2023 (32)
    • ►  Desember (32)

Copyright © Blog Ilmiah Digital Dosen | Powered by Blogger
Design by Flythemes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Free Blogger Templates