MEMGINTIP ASA DI UFUK MENJELANG
( Menyongsong Fajar Tahun Baru 2024).
Satelit waktu demikian ekstra cepat mengorbit, seterusnya beroperasi dengan tertib dan sistemik mengitari rona atmosfer dari sketsa perikehidupan kita yang sarat dengan variasi ornamen dan gaya dialektis yang kadang berbasis fenomenalogi.
Hanya tinggal hitungan hari, bahkan waktu, kita akan segera menutup lembaran shuhuf 2023 dan selanjutnya membuka lembaran shuhuf baru 2024. Sungguh terasa amat sangat cepat ketika kita melintasi jembatan siklus waktu ini. Padahal keberadaannya tetap eksis pada struktur komando aksiomatik natural sesuai skenario Allah : tidak berubah, berneko-neko apalagi membantah garis titah-Nya.
Titik soal ekstrim, kenapa terasa cepat melintasi jembatan waktu tersebut ? Jawaban pastinya, karena kita tertalu kenyang menyantap aneka masakan nikmat yang disajikan oleh-Nya di atas meja perasmanan duniawi yang hedon ini. Coba , komparatifkan dengan suasana kehidupan yang akrab dengan pergulatan serta pergelutan variasi jurus derita. Hasilnya, pasti antonim. Melintasi jembatan waktu, tersulap menjadi terasa lambat, bahkan menjemukan, menjenuhkan, membosankan dan semakin tercekik ketidakpastian. Tidak percaya, dan penasaran? Silakan tanya, seorang narapidana di penjara!
Sekali lagi, fajar tahun baru akan segera terbit dari celah sebuah bukit asa menuju suasana baru yang hangat, segar dan lebih prospektif . Masa lalu adalah sebuah guratan yang menyisakan evaluasi, masa sekarang adalah teknik operasionalisasi dan masa yang akan datang adalah agenda proposal menuju bangunan desain susulan yang selanjutnya. Untuk itu, ia harus benar-benar terukur dan terprogram secara baik. "Look before you leap. Jumping ability affects distance", (Perhatikan sebelum Anda melompat-karena-kemampuan melompat, mempengaruhi persepsi-dimensi-jarak).
والله أعلم بالصواب .
By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag
0 comments:
Posting Komentar