Blog Ilmiah Digital Dosen

Menu
  • Home
  • NgoPi
  • Kasih
  • Informasi
  • Download
    • Hadist
    • Tafsir
    • e-book
  • Kampus
  • Etc

Minggu, 31 Desember 2023

QS. At Thur 52: 32-34.

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenDesember 31, 2023KasiH Tidak ada komentar

 

 🌷 K A S I H
( Kajian Ayat Suci Alquran Harian)


QS. At Thur 52: 32-34.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَمْ تَأْمُرُهُمْ اَحْلَا مُهُمْ بِهٰذَاۤ اَمْ هُمْ قَوْمٌ طَا غُوْنَ 
"Apakah mereka diperintah oleh pikiran-pikiran mereka untuk mengucapkan (tuduhan-tuduhan) ini ataukah mereka kaum yang melampaui batas?"

اَمْ يَقُوْلُوْنَ تَقَوَّلَهٗ ۚ بَلْ لَّا يُؤْمِنُوْنَ 
"Ataukah mereka berkata, "Dia (Muhammad) mereka-rekanya." Tidak! Merekalah yang tidak beriman."

فَلْيَأْتُوْا بِحَدِيْثٍ مِّثْلِهٖۤ اِنْ كَا نُوْا صٰدِقِيْنَ 
"Maka cobalah mereka membuat yang semisal dengannya (Al-Qur'an) jika mereka orang-orang yang benar."

Pelajaran yang dapat dipetik dari ayat di atas:

1. Apakah tuduhan-tuduhan sesat yang mereka katakan kepada Nabi Muhammad yang mereka sebut sebagai pesihir, orang gila dan penyair itu keluar dari perenungan mendalam akal pikirannya yang sehat dan atau atas kesadaran dan pengetahuannya terhadap kepribadian dan akhlak Nabi Muhammad yang agung yang mereka kenal sedari kecil sampai dengan dipilih Allah sebagai Rasul yang hidup bersama-sama dengan mereka yang mereka sendiri menggelarinya al-amin (orang yang terpercaya) atau sebenarnya yang menyebabkan mereka membuat tuduhan-tuduhan sesat kepada Nabi Muhammad itu disebabkan karena memang orang-orang yang melampaui batas dalam melakukan kemungkaran dan dosa sehingga mereka sengaja membuat tuduhan sesat itu sekalipun mereka mengetahui bahwa Nabi Muhammad itu benar seorang Rasul berdasarkan bukti-bukti serta keterangan yang disaksikannya yang ditunjukkan Allah kepada mereka melalui lisan Rasul-Nya?

2. Atau apakah perkataan mereka yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad sendirilah yang membuat Alquran lalu dia katakan berasal dari sisi Tuhan itu keluar dari pikiran dan kesadarannya. Tidak, semua tuduhan yang mereka katakan tentang diri Nabi Muhammad itu bukan menurut pikiran dan kesadaran mereka, tetapi semua tuduhan itu disebabkan mereka tidak beriman kepada kerasulan Nabi Muhammad sehingga kebenaran apa pun yang dibawa oleh Nabi Muhammad mereka ingkari.

3. Kalau benar tuduhan mereka yang mengatakan Nabi Muhammad itu seorang penyair maka suruhlah para penyair handal yang ada diantara mereka untuk membuat yang serupa dengan Alquran, atau membuat surat yang serupa dengan surat Alquran, atau membuat ayat yang serupa dengan ayat Alquran, jika mereka orang-orang yang benar dengan pernyataannya.

Walaahu A'lam.

 

 

Created By - Dr. Muhamad Afif, M.A 

Read More

JADIKAN TAHUN BARU-2024- SEBAGAI PELUANG TOLOK UKUR KE DEPAN

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenDesember 31, 2023NgoPi Tidak ada komentar

 



                                           
Pergantian tahun, sesungguhnya hanya sebatas kasus alamiah atas skenario Allah. Itu adalah sebuah takdir rutinitas yang didesain oleh-Nya. Andai tidak terjadi, kuasa-Nya tentu monoton. Karena Dia adalah Sang Penguasa Dinamis yang sungguh peka terhadap pengelolaan alam : supaya ia tertib, sistemik dan beroperasi sesuai dengan mekanisme hukum naturalnya.

Lepas dari julukan tahun Masehi atau Hijri. Itu hanya sebuah kepatutan klaim budaya semata atasa nama manusia yang menyimbolkan seni kreativitas dirinya. Karena di giliran finalnya bermuara pada tongkat kuasa Allah jua : Wahuwa 'ala kulli Syain Qadir.

Yang paling dan terpenting dari fakta pergantian tahun itu adalah hadirnya sebuah kemestian yang terbangun atas dasar refleksi kesedaran untuk mengevaluasi diri yang selanjutnya menata sebuah kinerja baru yang lebih fresh lagi. Yakni meloncat lebih jauh ke titik capaian yang maksimal dari semula terbungkus kain pikir kejumudan yang tidak produktif, hanya buang-buang waktu ( nonsense).

Tahun baru adalah sebuah buku putih bersih dengan sodoran tinta dan ballpoint tekad dan niat yang baru pula. Lalu, silakan catat bait-bait asa untuk menjemput tamu masa depan yang lebih welcome .

سنة جديدة، نعمة جديدة، فرص جديدة، لا تسمح أبداً لفشل الماضي أن يفركك على النعم في العام الجديد.”

"Bersamaan dengan tahun baru, lahir pula nikmat baru, peluang baru. Untuk itu, jangan kau biarkan kegagalan di masa lalu, hingga membuat Anda salah jalan di tahun baru".

نوع البدايات الجديدة التي تحول حياتنا أقل حول ما نقوم به في حياتنا، وأكثر حول ما نقدمه في حياة أخرى“.                                                         

"Permulaan yang baru, yang mampu mengubah struktur hidup kita, sesungguhnya bukan apa yang kita lakukan dalam hidup ini. Melainkan tentang apa yang kita berikan pada kehidupan yang selanjutnya".

Untuk itu, jadikan tahun baru, sebagai peluang tolok ukur ke depan yang lebih prospektif ( فى الفعل المضارع الصحيح الآخر).

        والله أعلم بالصواب.                     



By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag 


Read More

Percikan Pikiran Di Tengah Percikan Petasan

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenDesember 31, 2023 Tidak ada komentar

 


Percikan Pikiran Di Tengah Percikan Petasan



 "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur."
(QS. 16: 78)

Ketika baru dilahirkan ke alam dunia setiap anak manusia tidak mengetahui hal apa pun tentang perkara kehidupan dunia apalagi perkara kehidupan akhirat. Supaya anak manusia mendapatkan pengetahuan tentang perkara yang ada di dunia dan akhirat, Allah anugerahi setiap anak manusia yang lahir dalam keadaan normal dengan tiga alat untuk meraih pengetahuan, yaitu; pendengaran, penglihatan dan hati.

Yang pertama berfungsi dari ketiga alat jiwa itu adalah pendengaran sesaat setelah bayi terlahir ke dunia. Yang berikutnya berfungsi penglihatan. Lalu yang terakhir berfungsi hati. Urutan berfungsinya tiga alat pengetahuan ini, selain menunjukkan urutan waktu berfungsinya juga menunjukkan tingkat kualitas alat tersebut dan tingkat kualitas jiwa penggunanya.

Pendengaran ini tingkat yang paling rendah dibandingkan dua alat yang lain. Pendengaran merupakan alat yang paling mudah penggunaannya sehingga yang paling enak digunakan. Orang yang senang menggunakan pendengaran untuk mendapatkan pengetahuan itu kualitasnya paling rendah.

Pendengaran ini yang paling disukai digunakan oleh banyak orang, walaupun justru pendengaran yang paling besar kemungkinan salahnya. Banyak orang untuk memperoleh informasi atau pengetahuan lebih senang mendengarkan daripada melihat atau membaca. Padahal kemungkinan tingkat kekeliruan informasi atau pengetahuan yang diperoleh dengan mendengarkan lebih besar dibandingkan membaca. Karena orang itu ketika bicara lebih cenderung dilebih-lebihkan bahkan dibuat-buat.

Orang yang banyak menggunakan pendengarannya dan mempercayai begitu saja apa yang didengarnya tanpa ditelaah dan dikaji adalah orang awam yang kurang terlatih atau terbiasa berpikir untuk mengkaji dan menelaah informasi. Orang tipe ini mudah diperdaya dan dikelabui serta mudah digiring dan dipengaruhi dengan opini dan narasi yang meyakinkan walaupun bohong. Semakin masif opini dan narasi yang didengarnya serta diulang-ulang, semakin terperdaya dan terpengaruh walaupun belum pernah ketemu dan menyaksikan yang diopinikan dan dinarasikan tersebut.

Misalnya, ketika mendengarkan gelar dan statusnya yang berjejer dan berderet maka pemiliknya dinilai sebagai sosok yang terpandang dan tokoh besar, padahal belum tentu. Mendengar orang yang bergelar Doktor atau Professor dianggap orang yang mumpuni ilmunya serta penuh hikmah pikirannya, padahal belum tentu. Mendengar orang yang bergelar Kiyai, Ustadz, Buya, Syaikh, Habib, Gus dianggap luas ilmunya serta menjadi teladan baik, padahal belum tentu. Mendengar orang tinggi kedudukan dan jabatannya dianggap orang yang terbaik ilmu dan keterampilannya serta paling profesional,  padahal belum tentu.

Selanjutnya diurutan kedua adalah penglihatan. Penglihatan merupakan alat yang paling banyak digunakan oleh manusia setelah pendengaran dalam memperoleh pengetahuan. Padahal sama seperti halnya pendengaran, penglihatan juga jika tidak hati-hati bisa menipu jika percaya begitu saja. Tongkat yang lurus terlihat bengkok di dalam air. Matahari dan bulan terlihat kecil ukurannya, padahal sebenarnya jauh lebih besar dari yang terlihat.

Ketika melihat orang yang berjubah putih serta bersorban atau berbaju koko dan berpeci dianggap orang mulia dan sholeh, padahal belum tentu seperti itu. Melihat orang yang berjas dan berdasi serta bermercy dianggap orang yang terhormat, padahal belum tentu seperti itu. Melihat orang hidupnya sederhana dan merakyat dianggap perduli dan berpihak kepada rakyat kecil atau wong cilik, padahal belum tentu seperti itu. Melihat orang yang lemah gemulai serta riang gembira dianggap orang yang lembut dan baik, padahal belum tentu seperti itu.

Urutan ketiga dan paling tinggi tingkatannya adalah hati. Hati ini memiliki kemampuan mendengar dan melihat dengan telinga dan mata  batin, sehingga dapat dijumpai orang yang tunanetra dan tunarungu tapi bisa mengetahui suara serta keberadaan benda di sekitarnya. Orang yang normal karena bergantung semata kepada pendengaran dan penglihatan jasmaninya, akhirnya pendengaran dan penglihatan batinnya tidak diberdayakan yang menjadikannya lemah bahkan mati.

Selain memiliki pendengaran dan penglihatan, hati juga memiliki kemampuan berpikir untuk mengkaji dan menelaah serta membandingkan dan menghubungkan satu benda, keadaan dan pernyataan dengan benda, keadaan dan pernyataan yang lain. Sehingga ketika mendengar atau melihat sesuatu, keadaan dan berita, tidak begitu saja diterima dan dipercaya sampai akal dengan menggunakan kemampuannya sampai pada satu kesimpulan yang kuat dan meyakinkan.

Tidak banyak orang yang betul-betul mau menggunakan hati untuk mencapai kebenaran yang kuat dan meyakinkan melalui tahapan yang logis dan sistematis. Bahkan tidak sedikit orang yang berpendidikan tinggi pun tidak biasa menggunakan kemampuan yang ada pada hatinya tersebut sehingga sikapnya seperti orang awam saat menerima informasi, saat menyaksikan satu peristiwa, serta saat menghadapi masalah. Akibatnya salah dan tersesat.

Selain itu kemampuan hati yang paling rumit dari kemampuan berpikirnya adalah kemampuan menyingkap dan mengungkap kebenaran yang terhalangi dan tertutupi tirai dunia materi. Penyingkapan dan pengungkapan ini membuat pengetahuan atau kebenaran datang ke dalam hati karena hati sudah mencapai puncak kejernihan dan kebeningannya karena terbebas dari kotoran dan noda, sehingga hati mampu menyingkap kebenaran tanpa butuh proses penalaran akal, pendengaran telinga dan penglihatan mata.

Cara memperoleh pengetahuan dengan penyingkapan dan pengungkapan tirai dunia materi ini hanya berlaku untuk orang tertentu dan khusus, contoh yang paling nyata adalah para nabi Allah, sehingga pengetahuannya sangat jelas dan terang benderang baik ketika bicara tentang alam materi atau dunia maupun saat bicara alam non materi atau akhirat, melalui wahyu yang diterimanya. Tingkatan ini ditentukan oleh kebersihan hati. Semakin bersih hati, semakin luas tersingkap alam materi sehingga semakin jelas dan nyata kebenaran yang hadir dalam hatinya.

Kejernihan atau kebersihan hati ini sangat besar pengaruhnya kepada kualitas dalam mencapai kebenaran, apa pun alat yang dipergunakan. Jika hatinya buruk atau kotor keadaannya, maka fungsi alat untuk mencapai kebenaran juga buruk. Misalnya, ketika hati bersifat malas, sebaik apapun kualitas telinga, mata dan akal, maka akan buruk fungsinya yang berakibat buruk pula hasil yang dicapainya.

Jika hati dihiasi oleh kerakusan, kebencian, kedengkian, ketidak jujuran, dan sifat buruk lainnya, maka yang diperoleh oleh pendengaran, penglihatan dan pikiran juga akan buruk. Jika hati buruk, kebenaran yang jelas dan nyata akan tidak terlihat atau malah sengaja tidak dilihat. Suara kebenaran yang keras dan lugas tidak terdengar atau malah sengaja tidak didengar. Kebenaran yang mudah dipahami pikiran akan sulit dimengerti atau malah sengaja tidak dimengerti.

Tingkat hati yang menyingkap tabir kebenaran sepertinya bukan tingkatkan kita yang masih senang bermaksiat dengan sadar dan sengaja. Paling tidak kalau belum bisa bersih betul. diupayakan dengan sungguh-sungguh niat kita lurus dan tulus dalam semua urusan, sehingga dengan ketulusan dan kelurusan niat itu kita dibimbing dan ditunjukkan Allah kepada kebenaran. Dengan bimbingan dan petunjuk Allah, pendengaran dan penglihatan serta hati kita bisa menerima kebenaran.

Jika dini hari nanti banyak orang yang sibuk menerangi gelapnya langit malam dengan kembang api, maka dini hari nanti kita terangi langit-langit hati kita dengan cahaya kalimat thayyibah. Jika dini hari nanti banyak orang yang meniup terompet untuk meramaikan suasana, maka dini hari nanti kita ramaikan heningnya malam dengan lantunan ayat suci Alquran. Jika dini hari nanti banyak yang menyalakan lilin sambil menyampaikan harapan, maka dini hari nanti kita nyalakan lentera hati dengan tahajud sambil memanjatkan hajat kita.

Di malam ini hingga subuh nanti banyak yang mengotori hati dengan perbuatan maksiat, maka di malam ini hingga subuh nanti kita bersihkan hati dengan ketaatan. Dengan bersihnya hati menjadikan pendengaran, penglihatan serta pikiran akan dibimbing Allah mengikuti kebaikan dan kebenaran.

Kebaikan dan kebenaran menurut Alquran dan sunnah Nabi bukan menurut hawa nafsu. Jangan sampai pendengaran, penglihatan, serta pikiran kita mengikuti sesuatu yang tidak jelas kebenarannya, apalagi yang bertentangan dengan Alquran dan sunnah Nabi. Karena pendengaran, penglihatan dan hati akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat nanti. Allah berfirman, artinya:

 "Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya."
(QS. 17: 36) Wallaahu A'lam.

 

Created By - Dr. Muhamad Afif, M.A

Read More

Sabtu, 30 Desember 2023

QS. At Thur 52: 29-31.

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenDesember 30, 2023KasiH Tidak ada komentar

 


🌷 K A S I H
( Kajian Ayat Suci Alquran Harian)

QS. At Thur 52: 29-31.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَذَكِّرْ فَمَاۤ اَنْتَ بِنِعْمَتِ رَبِّكَ بِكَاهِنٍ وَّلَا مَجْنُوْنٍ 
"Maka peringatkanlah, karena dengan nikmat Tuhanmu engkau (Muhammad) bukanlah seorang tukang tenung dan bukan pula orang gila."

اَمْ يَقُوْلُوْنَ شَا عِرٌ نَّتَـرَبَّصُ بِهٖ رَيْبَ الْمَنُوْنِ
"Bahkan mereka berkata, "Dia adalah seorang penyair yang kami tunggu-tunggu kecelakaan menimpanya.""

قُلْ تَرَبَّصُوْا فَاِ نِّيْ مَعَكُمْ مِّنَ الْمُتَـرَبِّصِيْنَ 
"Katakanlah (Muhammad), "Tunggulah! Sesungguhnya aku pun termasuk orang yang sedang menunggu bersama kamu.""

Pelajaran yang dapat dipetik dari ayat di atas:

1. Setelah menunjukkan keadaan orang-orang kafir yang mengingkari keesaan Allah serta kenabian Nabi Muhammad dan kehidupan akhirat dan keadaan orang-orang beriman dan bertakwa yang meninggalkan pebuatan mungkar karena takut siksa-Nya serta menjalankan amal kebaikan karena mengharapkan surga-Nya, maka Allah memerintahkan Rasulullah agar tetap menyampaikan peringatan kepada manusia dengan wahyu yang diturunkan Allah kepadanya agar orang-orang kafir dengan peringatanmu dapat mendapatkan hidayah dengan seizin Allah sehingga terhindar dari siksa api neraka pada hari kiamat dan orang-orang yang telah beriman agar tetap dan semakin kokoh keimanannya sehingga tidak kembali kepada kekafiran agar mereka mendapatkan kedudukan tinggi di sisi Allah di akhirat.

2. Maka teruslah menyampaikan peringatan kepada manusia dengan wahyu yang diturunkan Allah kepadamu sebagai nikmat dan karunia yang besar yang Dia anugerahkan kepadamu tanpa memperdulikan orang-orang yang mendustakan kenabianmu, karenanya sungguh sesat tuduhan orang-orang kafir terhadapmu yang menyebutmu seorang tukang sihir dan orang gila karena yang sebenarnya engkau adalah seorang Rasul yang dipilih Allah untuk menyampaikan agama-Nya sehingga mustahil Allah Yanga Maha Tahu dan Maha Bijaksana memilih dan menunjuk Rasul-Nya seorang pesihir dan seorang gila karena itu engkau bukan pesihir dan orang gila yang dibantu oleh setan dalam menjalankaan segala urusanmu.

3. Bukan hanya menuduhmu sebagai pesihir dan orang gila tetapi mereka juga menuduhmu sebagai seorang penyair yang tidak berbeda dengan penyair-penyair lainnya yang tidak luput dari tertimpa keburukan dan bencana yang menyebabkannya celaka dan mati sehingga kita tunggu saja keburukan dan bencana itu menimpanya karena jika itu terjadi maka kita terbebas dari semua keburukan yang ditimbulkan dakwahnya.

4. Katakanlah Muhammad kepada orang-orang yang menunggu-nunggu kebinasaanmu disebabkan keburukan menimpamu, tunggulah keburukan dan bencana yang kamu harap-harapkan menimpaku itu benar-benar akan menimpaku atau justru menimpamu sehingga kamu binasa. Sesungguhnya bukan hanya kamu yang menunggu-nunggu keburukan dan bencana apa yang akan Allah timpakan kepada hamba-hamba-Nya yang durhaka kepada-Nya, sehingga kita semua menjadi tahu kebenarannya siapa diantara kita yang durhaka kepada Allah, aku atau kamu.Walaahu A'lam.

 

Created By - Dr. Muhamad Afif, M.A

Read More

MEMGINTIP ASA DI UFUK MENJELANG

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenDesember 30, 2023NgoPi Tidak ada komentar

 


MEMGINTIP ASA DI UFUK MENJELANG
( Menyongsong Fajar Tahun Baru 2024).     
                               
Satelit waktu demikian ekstra cepat mengorbit, seterusnya beroperasi dengan tertib dan sistemik mengitari rona atmosfer dari sketsa perikehidupan kita yang sarat dengan variasi ornamen dan gaya dialektis yang kadang berbasis fenomenalogi.

Hanya tinggal hitungan hari, bahkan waktu, kita akan segera menutup lembaran shuhuf 2023 dan selanjutnya membuka lembaran shuhuf baru 2024. Sungguh terasa amat sangat cepat ketika kita melintasi jembatan siklus waktu ini. Padahal keberadaannya tetap eksis pada struktur komando aksiomatik natural sesuai skenario Allah : tidak berubah, berneko-neko apalagi membantah garis titah-Nya.

Titik soal ekstrim, kenapa terasa cepat melintasi jembatan waktu tersebut ?  Jawaban pastinya, karena kita tertalu kenyang menyantap aneka masakan nikmat yang disajikan oleh-Nya di atas meja perasmanan duniawi yang hedon ini. Coba , komparatifkan dengan suasana kehidupan yang akrab dengan pergulatan serta pergelutan variasi jurus derita. Hasilnya, pasti antonim. Melintasi jembatan waktu, tersulap menjadi terasa lambat, bahkan menjemukan, menjenuhkan, membosankan dan semakin tercekik ketidakpastian. Tidak percaya, dan penasaran? Silakan tanya, seorang narapidana di penjara!

Sekali lagi, fajar tahun baru akan segera terbit dari celah sebuah bukit asa menuju suasana baru yang hangat, segar dan lebih prospektif . Masa lalu adalah sebuah guratan yang menyisakan evaluasi, masa sekarang adalah teknik operasionalisasi dan masa yang akan datang adalah agenda proposal menuju bangunan desain susulan yang selanjutnya. Untuk itu, ia harus benar-benar terukur dan terprogram secara baik. "Look before you leap. Jumping ability affects distance",  (Perhatikan sebelum Anda melompat-karena-kemampuan melompat, mempengaruhi persepsi-dimensi-jarak).

   والله أعلم بالصواب    .    

 

By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag              

Read More

QS. At Thur 52: 27-28.

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenDesember 30, 2023KasiH Tidak ada komentar

 



🌷 K A S I H
( Kajian Ayat Suci Alquran Harian)

QS. At Thur 52: 27-28.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَمَنَّ اللّٰهُ عَلَيْنَا وَوَقٰٮنَا عَذَا بَ السَّمُوْمِ
"Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka."

اِنَّا كُـنَّا مِنْ قَبْلُ نَدْعُوْهُ ۗ اِنَّهٗ هُوَ الْبَـرُّ الرَّحِيْمُ
"Sesungguhnya kami menyembah-Nya sejak dahulu. Dialah Yang Maha Melimpahkan kebaikan, Maha Penyayang.""

Pelajaran yang dapat dipetik dari ayat di atas:

1. Petunjuk Allah kepada kami agar kami tetap berada dalam keimanan dan ketaatan sampai ajal menjemput dan pengampunan-Nya atas dosa-dosa kami merupakan karunia yang besar bagi kami sehingga kami terhindar dari azab neraka.

2. Sesungguhnya dulu saat di dunia kami beriman kepada Allah dengan mengesakan-Nya secara murni tanpa menodai dengan kesyirikan dalam bentuk apa pun serta menyembah-Nya dengan beribadah kepada-Nya secara ihklas hanya mengharap rahmat dan ampunan-Nya, dan Allah menerima keimanan serta ibadah kami kepada-Nya serta melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya kepada kami. Sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya yang kembali kepada-Nya.Walaahu A'lam. 


Created By - Dr. Muhamad Afif, M.A 

Read More

Kamis, 28 Desember 2023

TEORI ASBAB DAN TAJRID VERSI SYEIKH IBN 'ATHOILLAH AL-SAKANDARI

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenDesember 28, 2023NgoPi Tidak ada komentar


Kaitannya dengan fenomena duniawi dan ukhrawi, Syeikh Ibn Athoillah al-Sakandari menyuguhkan teori al-Asbab dan al-Tajrid. Teori pertama (al-Asbab), yakni masih adanya keterikatan atau kebutuhan manusia terhadap urusan duniawi. Sementara yang kedua ( al-Tajrid) adalah sebaliknya, yakni urusan atau hal-hal yang berbau duniawi sudah tidak lagi mendapat tempat di hatinya.

Akan halnya peran dan posisi Allah terhadap dua persoalan di atas ( al-Asbab dan al-Tajrid), berada pada kapasitas "wait and see". Maknanya, Dia memberi ruang kepada seseorang untuk ber-Tajrid, manakala situasi dan kondisinya sudah memungkinkan. Dan sebaliknya, Dia menutupnya, ketika belum memungkinkan.

Namun dasar watak dan karakter manusia yang kadang bergeser dan berpaling dari garis yang semestinya. Ketika dia dinyatakan oleh Allah sudah waktunya untuk eksis di ruang Tajrid, malah justru memilih sibuk dan bergelut di area Asbab . Sebaliknya, ketik dia dinyatakan oleh-Nya masih perlu eksis di ruang Asbab, malah memilih berada di ruang Tajrid. Yang akhirnya, target capaian yang hakiki, jadi terbengkalai. Singkat hasil perjuangannya menjadi  "nonsense".

Faktual model kasusnya. Sebutlah dia Mr. Arisin. Dia berkeluarga besar, disamping juga punya lembaga pendidikan yang walau masih tarap kecil-kecilan. Tentu tidak dipungkiri, bahwa dia masih membutuhkan topangan duniawi untuk menjawab kebutuhannya. Dalam realita seperti ini, dia masih ditolelir, bahkan dimestikan bergelut lebih serius di area "al-Asbab". Namun yang terjadi, justru sebaliknya. Dia bersalin rupa dan berganti paradigma. Kini dia berjenggot, bercelana cingkrang dan berbaju gamis. Kemana dan dimana pun dia berada, berpenampilan konsisten seperti itu. Sementara keluarga dan lembaga pendidikan ditinggalkan. Dia menetap dan berpindah dari satu masjid ke masjid lain. Rutinitas kerja utamanya, hanya dzikir, ibadah dan ibadah. Bisa jadi versi dia itu adalah sebuah model trendy sufistik yang antik dan sempurna, kerena telah berhasil eksis di ruang Tajrid ( melepaskan diri dari ikatan duniawi yang fana demi ukhrawi yang baqa-kekal abadi-).

Lain halnya dengan Mr. Koko Robet. Dia kini telah pensiun, berkeluarga kecil dan memiliki harta yang cukup banyak. Singkatnya, ihwal urusan duniawi semestinya sudah dinyatakan " let by gone be by gone". Namun apa yang terjadi? Yang semestinya eksis di area Tajrid, hanya fokus bergumul dengan kedalaman cinta Tuhan. Justru malah semakin menjadi dan gila, terus berpacu di ruang "Asbab". Cinta terhadap duniawi, malah semakin dalam dan kental. Yahsabu Anna Maalahu Akhladah. Dia punya asumsi, bahwa duniawi bisa mengabadikan dirinya hidup di dunia.

Pilihan sikap yang mereka ( Mr. Arisin dan Mr. Coco Robet) bangun dan mereka gariskan, sesungguhnya keliru. Karena telah bergeser dari aturan main prosedur yang semestinya. Apa kata Syeikh Ibn Athoillah al-Sakandari? :  

ارادتك التجريد مع اقامة الله اياك في الاسباب من الشهوة الخفية وارادتك الاسباب مع اقامة الله اياك في التجريد انحطاط عن الهمة العلية.                            

"Anda berkehendak di area Tajrid padahal Allah menilai, bahwa Anda masih pantas berada di area Asbab, itu adalah syahwat terselubung. Dan Anda berkehendak di area Asbab, padahal Allah menilai, bahwa Anda sudah pantas berada di area Tajrid, itu adalah penebangan atas semangat yang tinggi".

Tegasnya, ber-Tajrid ria, belum waktunya sesungguhnya adalah bentuk lain dari sebuah ambisi nafsu yang terselubung. Sementara ber-asbab ria padahal sudah bukan lagi maqamnya adalah bentuk lain dari sebuah kemunduran/pengingkaran terhadap realitas hakikat yang sesungguhnya.

    والله أعلم بالصواب.                        


By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag 

Read More

QS. At Thur 52: 14-16.

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenDesember 28, 2023KasiH Tidak ada komentar


 

 🌷 K A S I H
( Kajian Ayat Suci Alquran Harian)

QS. At Thur 52: 14-16.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

هٰذِهِ النَّا رُ الَّتِيْ كُنْتُمْ بِهَا تُكَذِّبُوْنَ
"(Dikatakan kepada mereka), "Inilah neraka yang dahulu kamu mendustakannya.""

اَفَسِحْرٌ هٰذَاۤ اَمْ اَنْتُمْ لَا تُبْصِرُوْنَ 
"Maka apakah ini sihir? Ataukah kamu tidak melihat?"

اِصْلَوْهَا فَا صْبِرُوْۤا اَوْ لَا تَصْبِرُوْا ۚ سَوَآءٌ عَلَيْكُمْ ۗ اِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
"Masuklah ke dalamnya (rasakanlah panas apinya); baik kamu bersabar atau tidak, sama saja bagimu; sesungguhnya kamu hanya diberi balasan atas apa yang telah kamu kerjakan."

Pelajaran yang dapat dipetik dari ayat di atas:

1. Saat mereka didorong ke dalam neraka malaikat penjaga neraka berkata kepada mereka, inilah neraka yang dahulu Allah peringatkan dan ancamkan kepadamu melalui lisan Rasul-Nya yang keterangannya terdapat di dalam Kitab Suci tetapi kamu malah mendustakan serta memperolok-oloknya.

2. Apakah keberadaan siksa api neraka yang kamu lihat sendiri ini sihir sebagaimana perkataanmu kepada Rasul saat menyampaikan wahyu kepadamu yang mengandung peringatan tentang siksa api neraka bagi orang-orang yang mengingkari Allah, Rasul serta hari kiamat? Atau kamu tidak menyaksikan keberadaan siksa api neraka yang nyata disebabkan karena ketakutan serta kengerian yang menguasai jiwamu?

3. Sekarang kamu tidak dapat lagi mengingkari keberadaan siksa neraka serta tidak dapat lagi menghindarinya, maka masuklah kamu ke dalam neraka dan rasakanlah kobaran api neraka yang amat panas, baik kamu menerimanya maupun tidak, karena penerimaan atau penolakanmu tidak lagi bermanfaat untuk menolongmu daripadanya. Karena sesungguhnya siksaan yang menimpamu di dalam neraka itu merupakan balasan yang setimpal atas apa yang telah kamu kerjakan di dunia.Walaahu A'lam.

 

Created By - Dr. Muhamad Afif, M.A  

Read More

QS. At Thur 52: 17-19.

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenDesember 28, 2023KasiH Tidak ada komentar

 


 🌷 K A S I H
( Kajian Ayat Suci Alquran Harian)

 

QS. At Thur 52: 17-19.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِيْ جَنّٰتٍ وَّنَعِيْمٍ 
"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan,"

فٰكِهِيْنَ بِمَاۤ اٰتٰٮهُمْ رَبُّهُمْ ۚ وَوَقٰٮهُمْ رَبُّهُمْ عَذَا بَ الْجَحِيْمِ
"mereka bersuka ria dengan apa yang diberikan Tuhan kepada mereka; dan Tuhan memelihara mereka dari azab neraka."

Pelajaran yang dapat dipetik dari ayat di atas:

1. Sesungguhnya orang yang beriman kepada Allah, Rasul-Nya serta hari kiamat kemudian mereka merasa takut akan murka dan siksa-Nya serta sangat berharap mendapatkan ridha dan pahala-Nya sehingga mereka beribadah kepada-Nya serta menjalankan apa yang diperintah dan dilarang-Nya maka mereka akan dimasukkan ke dalam surga yang penuh dengan kenikmatan yang belum pernah mereka lihat dan rasakan bahkan membayangkannya pun belum pernah.

2. Mereka menerima surga dengan segala kenikmatan yang ada padanya dengan penuh suka cita dan kerelaan sebagai balasan atas ketaatan dan amal kebaikan yang telah mereka perbuat di dunia yang diberikan oleh Tuhan mereka kepada mereka. Mereka telah diselamatkan Tuhan mereka dari siksa api neraka disebabkan keikhlasan mereka ketika menyembah-Nya serta saat mereka berbuat kebajikan sebagai nikmat dan karunia dari-Nya.Walaahu A'lam.

 

Created By - Dr. Muhamad Afif, M.A 

Read More

QS. At Thur 52: 19-20.

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenDesember 28, 2023KasiH Tidak ada komentar

 


 🌷 K A S I H
( Kajian Ayat Suci Alquran Harian)

QS. At Thur 52: 19-20.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

كُلُوْا وَا شْرَبُوْا هَـنِۤـيـْئًا بِۢمَا كُنْـتُمْ تَعْمَلُوْنَ 
"(Dikatakan kepada mereka), "Makan dan minumlah dengan rasa nikmat sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan,""

مُتَّكِــئِيْنَ عَلٰى سُرُرٍ مَّصْفُوْفَةٍ ۚ وَزَوَّجْنٰهُمْ بِحُوْرٍ عِيْنٍ
"mereka bersandar di atas dipan-dipan yang tersusun dan Kami berikan kepada mereka pasangan bidadari yang bermata indah."

Pelajaran yang dapat dipetik dari ayat di atas:

1. Ketika mereka berada di dalam surga dikatakan kepada mereka, nikmatilah semua kenikmatan yang ada di dalam surga ini serta makan dan minumlah segala makanan dan minuman yang kamu sukai dengan nikmat  dan nyaman tanpa perlu merasa khawatir terhadap efek buruk dari memakan makanan serta meminum minuman yang tersedia seberapa pun banyaknya dan seringnya kamu memakan dan minumnya

2. Mereka bersandar di atas dipan-dipan yang tersusun rapih dengan mengarah ke arah taman-taman yang indah pemendangannya sehingga mereka dapat beristirahat dengan tenang dan nyaman sambil menikmati setiap hidangan yang tersedia sambil menyaksiksan keindahan taman surga dan Kami berikan kepada mereka pasangan yang cantik dan rupawan dengan mata yang indah menawan berupa bidadari-bidadari yang suci.Walaahu A'lam.

 

Created By - Dr. Muhamad Afif, M.A 

Read More

QS. At Thur 52: 21-23.

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenDesember 28, 2023KasiH Tidak ada komentar

 


🌷 K A S I H
( Kajian Ayat Suci Alquran Harian)

QS. At Thur 52: 21-23.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَا تَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِاِ يْمَا نٍ اَلْحَـقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَاۤ اَلَـتْنٰهُمْ مِّنْ عَمَلِهِمْ مِّنْ شَيْءٍ ۗ كُلُّ امْرِئٍ بِۢمَا كَسَبَ رَهِيْنٌ
"Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya."

وَاَ مْدَدْنٰهُمْ بِفَا كِهَةٍ وَّلَحْمٍ مِّمَّا يَشْتَهُوْنَ
"Dan Kami berikan kepada mereka tambahan berupa buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka ingini."

يَـتَـنَا زَعُوْنَ فِيْهَا كَأْسًا لَّا لَغْوٌ فِيْهَا وَلَا تَأْثِيْمٌ
"(Di dalam surga itu) mereka saling mengulurkan gelas yang isinya tidak (menimbulkan) ucapan yang tidak berfaedah ataupun perbuatan dosa."

Pelajaran yang dapat dipetik dari ayat di atas:

1. Dan orang-orang yang beriman yang mendidik dan membesarkan anak cucunya dalam dekapan dan buaian iman Islam sehingga anak cucunya mengikuti keimanan mereka, maka kami kumpulkan di dalam surga dalam pertemuan reuni dalam suasana yang hangat dan akrab sebagai rahmat dari Allah kepada mereka sekalipun derajat keimanan serta amal kebaikan anak cucunya tidak sama dengan keimanan dan amal kebaikan orang tua mereka sehingga kedudukan mereka pun di sisi Allah tidak sejajar dengan orang tua mereka, dan tidaklah Kami kurangi sedikitpun pahala amal kebaikan orang tua mereka sehinga derajat mereka tetap dalam keadaan yang semestinya mereka terima sekalipun telah membawa anak cucu mereka bersama mereka di dalam surga sebagai karunia dan kebaikan Allah kepada mereka, karena setiap orang hanya akan mendapatkan balasan sesuai dengan amal perbuatannya masing-masing.

2. Selain kenikmatan-kenikmatan surga yang telah Kami berikan kepada mereka sebelumnya, maka Kami berikan juga kepada mereka tambahan nikmat berupa buah-buahan yang segar dan lezat dengan aneka macam janis dan rasanya dan daging dari semua jenis hewan yang mereka sukai dan inginkan.

3. Di dalam surga itu tangan mereka meraih gelas yang berisi minuman seperti khamar namun saat mereka meminum minuman di dalam gelas itu tidak menjadikan tergangu dan hilangnya kesadaran dan pikiran mereka sehingga tidak menyebabkan keluarnya kata-kata buruk dan tidak bermanfaat dari lisan mereka serta tidak mendorong mereka melakukan perbuatn keji dan mungkar.Walaahu A'lam.

 

Created By - Dr. Muhamad Afif, M.A 

Read More

QS. At Thur 52: 24-26.

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenDesember 28, 2023KasiH Tidak ada komentar


 

🌷 K A S I H
( Kajian Ayat Suci Alquran Harian)

QS. At Thur 52: 24-26.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَيَطُوْفُ عَلَيْهِمْ غِلْمَا نٌ لَّهُمْ كَاَ نَّهُمْ لُـؤْلُـؤٌ مَّكْنُوْنٌ
"Dan di sekitar mereka ada anak-anak muda yang berkeliling untuk (melayani) mereka, seakan-akan mereka itu mutiara yang tersimpan."

وَاَ قْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍ يَّتَسَآءَلُوْنَ
"Dan sebagian mereka berhadap-hadapan satu sama lain saling bertegur sapa."

قَا لُـوْۤا اِنَّا كُـنَّا قَبْلُ فِيْۤ اَهْلِنَا مُشْفِقِيْنَ
"Mereka berkata, "Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab)."

Pelajaran yang dapat dipetik dari ayat di atas:

1. Dan mereka juga ditemani serta dilayani oleh anak-anak muda yang berparas bagus dan berpenampilan indah serta memiliki sikap dan perilaku yang mulia yang setiap saat siap melayani keinginan serta keperluan mereka, seakan-akan mereka itu suatu mutiara yang sangat menawan yang tersimpan rapih disuatu tempat yang terbebas dari pandangan serta jamaahan setiap orang yang ingin memandang dan menjamahnya dan terbebas dari cemaran debu dan kotoran.

2. Diantara sesama mereka dalam posisi yang berhadap-hadapan sehingga memudahkan mereka saling berbicara dan bertegur sapa satu sama lain tentang segala hal yang mereka alami di dunia yang mengantarkan mereka masuk ke dalam surga.

3. Mereka berkata menerangkan apa yang telah membuatnya masuk ke dalam surga, sesungguhnya saat di dunia dulu kami dikuasai oleh perasaan takut kepada murka dan siksa Allah sehingga kami sangat hati-hati dalam beramal maka kami tinggalkan segala hal yang menyebabkan Allah murka dan kami amalkan segala hal yang membuat Allah ridha, dan Allah memberi petunjuk kepada kami sehingga kami tetap berada di dalam keimanan dan ketaatan sampai ajal menjemput serta kami dibukankan pintu tobat oleh Allah sehingga dosa-dosa kami diampuni-Nya.Walaahu A'lam.

 

Created By - Dr. Muhamad Afif, M.A

Read More

Jumat, 15 Desember 2023

MASUKLAH ANGGOTA KOMUNITAS AL-GHURABA !         

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenDesember 15, 2023NgoPi Tidak ada komentar


 

 Operasi budaya kaum jahili yang menyasar nyaris ke setiap sudut lekuk hidup dan kehidupan, seakan menjadi barometer untuk mengukur tingkat klaim kebenaran semu. Oleh karena itu, tidaklah asing bagi mereka andai aksi kemaksiatan, seperti perzinaan, perjudian, meneguk minuman keras dan sederet tradisi negatif lainnya, lazimnya sebuah konsumsi rutin yang lezat serta bergizi.

Maka ketika Islam datang hendak memberi pencerahan, mendapat serangan rudal penolakan yang sangat dahsyat dari mereka-terutama "para pentolan aktor utamanya" (kafirin Quraisy)-. Rudal penolakan tersebut, tidak hanya menghantam area mental, tapi juga area fisik. Islam dianggap oleh mereka, sebagai Agama kuno, ortodoks, kuper, aneh dan sekaligus nyeleneh karena alergi terhadap gebyar hedonistik yang gaul, ngetren serta modern.

Juntrung mentalitas jahili tersebut, akan kembali manggung di atas pentas rentetan acara launching stigmatisasi terhadap ajaran Islam. Siapa sesungguhnya oknum biang kerok yang rajin dan getol meluncurkan anak panah stigmatisasi tersebut? Tidak perlu diinvestigasi, pastikan saja, siapa lagi kalau bukan para agen "islamphobia" (baca : Yahudi dan Nasrani, berikut para koleganya). "Muhammad, kubu Yahudi dan Nasrani, tidak akan pernah rela kepadamu, sebelum kamu mengikuti agama mereka", ( al-Baqarah : 120 ). Tegasnya, mereka tidak akan pernah membiarkan agama Islam tampil sebagai imam, melainkan selamanya harus menjadi makmum di bawah kendali mereka.

Di luar konteks Yahudi, Nasrani berikut para koleganya, apakah ada serpihan anasir angin stigmatisasi yang dihembuskan oleh kalangan intern sendiri? Secara vulgar dan norak sesungguhnya tidak ada. Namun melalui gagasan, konsep serta pemikiran, memang tidak bisa dipungkiri adanya. Faktanya, masih ditemukan dari sementara pihak yang berupaya untuk menggagas dan menawarkan paham sekuler dan liberal, dengan mendengungkan jargon "anti radikal dan tabu ekstrim". Lepas dari bantahan jurus apapun, yang jelas itu sesungguhnya adalah bentuk lain dari ikhtiar terselubung untuk mepereteli taring elan vital "Ghirah Islamiah", supaya ia menjadi bias serta statis.

Islam sejak lahir sudah mengusung visi dan misi moderat, demokratis, anti radikalisme dan ekstrimisme. Tidak perlu dicurigai, apalagi dikhawatirkan. Kalaupun memang ada, itu hanya setitik riak dari ulah oknum tertentu dalam luasnya samudera ajaran Islam yang  mengibarkan panji rahmatan lil 'alamin.

Gelombang tantangan yang mengguncang sampan perjuangan, adalah hal yang lumrah dan logis adanya.Terlebih ketika kita tengah merawat, menjaga dan mengamalkan ajaran Islam, bisa jadi lebih hebat lagi. Namun jangan pernah khawatir, apalagi takut. Justru jadikanlah ia sebagai peluang untuk mengangkat harkat, derajat dan martabat Islam, bahkan diri kita sendiri.

Mempertahankan benteng pertaruhan militansitas ketika Islam distigmatisasi dari berbagai sisi, adalah sebuah pilihan paling tepat dan ideal. Dalam statement yurisprudensi serta yurisdiksinya ( hadits), riwayat Imam Muslim, dari Abi Hurairah RA. Rasul saw. bersabda : "Islam pertama kali datang dianggap sebagai agama aneh. Dan di kemudian hari, ia pun akan diperlakukan serupa. Maka, berbahagialah bagi Al-Ghuraba ".

Siapa mereka itu ( Al-Ghuraba) ? Mereka adalah sebuah komunitas  yang dalam situasi apapun, siap untuk memilih sikap konsekuen, komitmen dan konsisten dalam mempertahankan serta mengamalkan ajaran Islam, walau ongkosnya mesti bersedia disemati julukan "orang-orang aneh".

Di tengah tabuhan genderang politik yang demikian gaduh di satu pihak, dan tuntutan untuk sebuah keberuntungan serta kebahagiaan di pihak lain; maka perlu dihadirkan sebuah solusi alternatif  yang tepat dan terukur. Wujud konkretnya  : MASUKLAH ANGGOTA KOMUNITAS AL-GHURABA .

  والله أعلم بالصواب.                


By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag 

Read More

SELAMAT HARI PELAJAR INTERNASIONAL KE-84. (17 NOVEMBER 1939-2023)

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenDesember 15, 2023NgoPi Tidak ada komentar

 


Paling tidak berciri khas kental : usianya masih muda,  fisikanya stabil, daya gedornya kuat, keberaniannya tangguh dan yang paling pasti memiliki tekad, niat serta cita-cita luhur yang membaja. Itulah dia "Pemuda". Bicara pemuda, tak ubahnya ibarat kidung lawas yang telah renta usianya di atas panggung sejarah peradaban manusia di dunia.

Berkait dengan alur konteks di atas-spesial bagi kaum muslim-memori serta ingatan mereka tidak akan pernah lekang terbakar matahari, hanyut disapu badai dan pudar disadur zaman akan kisah Ashabul Kahfi yang sungguh fenomenal. Saking betapa fenomenal kisah Ashabul Kahfi tersebut, hingga diabadikan oleh Allah dalam Al-Qur'an dengan nama Surat Al-Kahfi.

Ashabul Kahfi adalah 7 ( tujuh ) pemuda yang dengan jiwa militansi serta tekad dan semangat religiusitasnya, mereka melakukan perlawanan sengit kepada sang penguasa lalim yang bengis dan diktator (Raja Daqyanus), yang memaksa mereka supaya mengikuti akidahnya. Daripada harus tunduk,  mereka lebih memilih kabur. Atas izin Allah, mereka diselamatkan oleh-Nya dan ditidurkan ( diistirahatkan ) di sebuah Goa lebih kurang selama 309 (tiga ratus sembilan) tahun, ( lihat, Al-Kahfi : 13-16).

Sekali lagi, Ashabul Kahfi secara spesifik bicara soal ketangguhan mentalitas para pemuda ketika berjuang mati-matian untuk membela kebenaran, apapun taruhanhya. Dalam rentang usia, bicara ihwal pemuda identik dengan bicara soal pelajar. Untuk itu, kisah Ashabul Kahfi di atas, ruh semangat pembelajarannya, kita singgungkan dengan peristiwa  84 ( delapan puluh empat) tahun yang lalu (1939-2023).

Tanggal 17 November  diabadikan sebagai Hari Hari Pelajar Internasional ( Internasional Student Day). Adapun titik alasan kenapa tanggal tersebut diabadikan sebagai Hari Pelajar Internasional ? Karena terjadi peristiwa yang luar biasa. Yakni ratusan bahkan ribuan aktivitas pelajar (mahasiswa) mengadakan perlawanan kepada pihak Nazi yang melakukan penyerbuan terhadap Universitas Praha di Cekoslovakia pada tahun 1939.  Dalam peristiwa tersebut, ribuan pelajar ( mahasiswa) gugur demi membela eksistensi universitas ( pendidikan) mereka. Untuk pertama kalinya, pada tahun 1941 Dewan Pelajar Internasional berkumpul di London Inggris, untuk memperingati Hari Pelajar Internasional tersebut, sebagai bukti serta wujud apresiatif serta empati terhadap perjuangan mereka dalam membela kebenaran ( pendidikan) .

Dalam konteks Indonesia dan keindonesiaan, kita jadikan Hari Pelajar Internasional ( Internasional Student Day) sebagai momen untuk membangun etos kreativitas, semangat pembelajaran dan peningkatkan mutu akademis di segala lini. Karena di tangan para pemuda ( pelajar/ mahasiswa), nasib bangsa dan negara dipertaruhkan.  

Selamat Hati Pelajar Internasional. Pemuda Hari Ini adalah Pemimpin Masa Depan ( شبان اليوم رجال الغد).

     والله أعلم بالصواب.                  
 
.By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag 

Read More

SELAMAT ULANG TAHUN MUHAMMADIYAH KE-111 (  Sebuah Refleki Pemikiran KH. Ahmad Dahlan)

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenDesember 15, 2023NgoPi Tidak ada komentar

Bicara "kebenaran" versi definitif,  sesungguhnya marak digelar para ahli di pasar akademis. Namun secara subtansial, menepi  pada garis konklusi, bahwa ia tidak lain adalah realita sebuah nilai luhur yang dijadikan basis landasan fundamental oleh manusia ketika ia mengoperasionalkan tugas-tugas kekhalifahannya di muka bumi ini.

Berkait dengan "kebenaran" tersebut, ada hal yang mesti dicatat, bahwa watak yang ia usung tidak seperti embun pagi yang jatuh dari langit ke wajah bumi hanya mengandalkan semengat alamiah semata. Melainkan "kebenaran" mesti diundang oleh jasa mekanisme serta prosedur yang sistemik. Jika tidak menempuh cara yang terakhir ( mekanisme serta prosedur yang sistemik), bisa tergilas oleh roda kebatilan yang sistematik  : الحق بلا نظام يغلبه الباطل بنظام .

Singkatnya, membangun jaringan mekanisme serta prosedur yang sistemik, guna menegakkan kebenaran di satu pihak dan menumpas kebatilan di pihak lain, menjadi Sine Qua Non yang tidak bisa ditawar lagi. Selanjutnya  ia (mekanisme serta prosedur yang sistemik tersebut) disederhanakan dengan sebutan "Organisasi". Organisasi adalah kumpulan orang cerdas yang siap bekerjasama guna mencapai satu tujuan.

Spesial dalam konteks era kolonial, berjuang tidak hanya terbangun lewat media fisik dengan cara bertempur di medan laga , tapi juga bisa terbangun lewat non fisik-salah satunya-dengan cara mendirikan Organisasi Massa. Dengan cara yang terakhir ini, malah lebih efektif dan berdaya guna khususnya bagi masyarakat.

Dalam kaitan ini, adalah seorang Raden Ngabei Ngabdul Darwis, kemudian dikenal dengan nama Muhammad Darwisy alias KH Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November 1912 (tgl 8 Dzulhijjah 1330 H.) tepatnya di kampung Kauman Yogyakarta, dia mendirikan Organisasi Massa Islam yang diberi nama "Muhammadiyah".

Secara umum, Muhammadiyah lahir sebagai repleksi kesadaran dirinya ( KH. Ahmad Dahlan), untuk  berjuang demi membela Agama, Bangsa dan Negara. Sedang secara khusus, sesuai dengan juntrung namanya sendiri yang menggunakan atribut " ya nisbah ", bisa terbaca arah dan sasaran area tujunya . Paling tidak  : Pertama, hendak berjuang  demi menegakkan syi'ar Islam sesuai dengan pola yang dicontohkan Nabi kita Muhammad saw. Kedua, hendak mengembalikan citra Islam ke marwah semula yang terbebas dari intrik dan jerat perbuatan bid'ah, syirik dan khurafat. Tiga, hendak menghadirkan Islam dengan wajah yang segar, dinamis serta modern ( tidak memelas serta statis, yang rentan dimarginalkan).

Manifestasi loncatan daya gebraknya sungguh luar biasa,  nyaris di berbagai daerah di Nusantara didirikan pendidikan dari mulai tingkat TK, hingga perguruan tinggi. Tidak berhenti di situ, juga pada bidang lembaga sosial, didirikan panti asuhan yatim piatu, rumah sakit dan lain sebagainya.

Singkatnya, lembaga pendidikan serta lembaga sosial yang dibangun, dikelola dan diberdayakan Muhammadiyah mampu melambungkan atmosfer dinamika citra Islam yang modernis ke tahta yang unggul serta bermartabat, terlebih di tengah persaingan yang cukup ketat ini.

Apapun wujudnya, mesti dicatat, bahwa keberhasilan Muhammadiyah tentu dengan segela sisi kekurangan dan kelebihanhya, adalah berkat kerja tekun, apik dan kedinamisan ikhtiar akal pikiran KH. Ahmad Dahlan. Ketika dia studi di Makkah, tidak hanya berguru kepada ulama salafi, tapi juga akrab menyerap pemikiran para reformis semisal Sayid Jamaluddin Al Afghani, Syekh Muhammad Abduh, dan Syekh Muhammad Rasyid Ridha. Dia berhasil memadukan dua sisi sekaligus yakni antara pemikiran salafiyah ( nalar tekstual ) dan modernitas ( nalar kontekstual).  Maka tepat kiranya andai disentuhkan dengan kaidah yang sudah beken ini :

    المحافظة على القديم الصالح والأخذ بالجديد الأصلح

"Merawat pemikiran lama yang baik, dan mengambil pemikiran baru yang lebih baik".

Hari ini 18 November 2023, Milad Muhammadiyah yang ke-111 ( seratus sebelas) tahun. Saya mengucapkan SELAMAT ULANG TAHUN. Semoga Muhammadiyah tetap jaya. SEDIKIT BICARA BANYAK BEKERJA

By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag 

Read More

SELAMAT HARI TOILET SEDUNIA KE-10-19 NOVEMBER 2013-2023-( Kita Jaga dan Rawat Sistem Sanitasi )

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenDesember 15, 2023NgoPi Tidak ada komentar


Hanya satu kata, pas, tidak tekor dan juga tidak lebih. Berkait dengannya, ada satu hal lain yang mesti dicatat, bahwa ia berkaraker judes, ego dan angkuh. Pasalnya, ia hanya memiliki satu pilihan pasti dan tegas, yakni tetap dan keukeuh bertahan pada kapasitas sumbu eksitensinya, tidak mau di atau bergeser. Namun di atas segalanya, ia demikian akrab dengan lisan kita, serta setia menguntit setiap ayunan langkah ke manapun kita menuju. Disamping, juga tidak pernah abai mencatat setiap halaman buku peristiwa yang kita buka, untuk dijadikan sebuah dokumen dan memoar tersendiri, yang sewaktu-waktu dibuka, dikenang dan direnungkan buat memungut serpihan nilai pembelajarannya. Dia tidak lain adalah unit waktu yang diperlukan bumi untuk berotasi pada porosnya sendiri. Sudah atau belum bisa ditebak, siapa dia sesungguhnya? Itulah dia “Sang Hari”.

Bagi penulis yang awam, bicara “hari” tidak lebih dari sekedar waktu biasa yang logis terjadi sesuai dengan tuntutan aturan main kodratnya. Namun tidak bagi non awam, yakni pemilik otoritas dan kompetensi, bahwa hari memiliki catatan dan sebutan tersendiri sesuai dengan latar yang mempengaruhinya. Seperti yang berkait dengan tanggal 19 November ini. Paling tidak ada tiga sebutan, yakni : Hari Pria Internasional (International Men’s Day), Hari Jurnalis Internasional (International Journalist Day) dan terakhir adalah Hari Toilet Sedunia (World Toilet Day).

Dua yang pertama (Hari Pria Internasional-International Men’s Day-dan Hari Jurnalis Internasional-International Journalist Day-), normal, natural serta lumrah adanya. Berbeda dengan yang terakhir (Hari Toilet Sedunia-World Toilet Day), ia memiliki daya kejut tersendiri yang cukuf fenomenal. Betapa tidak, pertama, tidak sebatas disebut “hari internasional”, tapi lebih tegas disebut “hari sedunia” dan ke-dua, ia secara resmi ditetapkan oleh PBB pada tahun 2013 yang diadopsi tidak kurang oleh 122 negara di dunia, sementara yang lain tidak demikian.

Sungguh luar biasa. Ada misteri apa gerangan dengan Mr. Toilet ini? Padahal basis tugas utamanya, hanya bergumul dengan ulah biang kerok tektek bengek oknum kotoran yang nakal. Justru, titik soal krusialnya bercokol di zona ini. Bahwa PBB pada khususnya merasa khawatir, ternyata kesadaran manusia di dunia pada umumnya terhadap kebersihan dan kesehatan, masih rendah. Untuk itu, dengan dijadikan tanggal tersebut (19 November) sebagai Hari Toilet Sedunia, supaya mentalitas kesadaran masyarakat di dunia, hidup dan bangkit, bahwa menjaga kebersihan dan kesehatan yang selanjutnya dikampenyekan dengan menjaga “Sistem Sanitasi” adalah sebuah kemestian yang tidak bisa ditawar.

WTO (World Toilet Organization), organisisi toilet sedunia, telah mencatat, bahwa paling tidak ada 4 (empat ) krisis yang berkait dengan soal “Sanitasi”, yaitu : (1) Lebih kurang 2970.000 anak balita meninggal dunia setiap tahunnya akibat sanitasi, kebersihan yang buruk dan air minum yang tidak aman; (2) Sebagian sekolah di dunia tidak  memiliki fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air untuk siswa. Kurangnya toilet yang bersih dan aman menyebabkan banyak anak Perempuan kehilangan pendidikan; (3 ) Lebih dari setengah populasi global atau 4,2 miliar orang kekurangan sanitasi yang aman. Secara global, setidaknya 2 miliar orang menggunakan sumber air minum yang terkontaminasi tinja; dan (4) Keuntungan investasi dalam sistem sanitasi yang memadai cukup besar. Setiap $1 yang dikeluarkan kebanyakan untuk sanitasi dapat menghemat $5 biaya medis dan peningkatan produktivitas, (tps://www.detik.com/jateng/berita/d-6413306/Sejarah-haritoiletsedunia19 november-dan -4fakta-krisis-sanitasi). Maka tidak ada altermatif paling tepat untuk mengatasinya, kecuali semua pihak terutama  pemerintah harus turun tangan secara serius dan bertanggung jawab.

Bicara ihwal "sistem sanitasi",  jauh sebelum gebrakan Hari Toilet Sedunia (World Toilet Day) yang digagas dan dicanangkan PBB mengemuka, sesungguhnya Islam lewat pesan teologisnya lebih awal berbicara. Hal ini terkemas dalam al-Qur’an surat al-Baqarah : 222, dimana Allah berfirman, “ Sesungguhnya Allah mencintai komunitas orang yang suka bertaubat dan menjaga kebersihan “. Belum lagi diperkuat dan diperlezat dengan bumbu kata bijak “النظافة من الإيمان  (Kebersihan itu, bagian dari iman), semakin gereget lagi.

Dengan semangat memperingati Hari Toilet Sedunia ( World Toilet Day ) yang ke-10 (2013-2023), mari kita jaga bersama Toilet kita, jangan sampai dia nakal. Dan sadarkan dia sepenuhnya, bahwa menjaga dan merawat “Sistem Sanitasi” adalah Sine qua non yang tidak bisa ditawar . Kalau memang masih membandel, kita ruqyah saja, sekalian berkhalwah di sana sambil menunggu kelahiran siluman liar. *)

 

By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag 

Read More

SELAMAT HARI ANAK SEDUNIA KE-69, 20 NOVEMBER 1954-2023, ( Mari Jaga dan Lindungi Hak-Hak Anak)

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenDesember 15, 2023NgoPi Tidak ada komentar


 Al-Jannah, yang sudah akrab dan kental dengan sebutan "Surga", versi bahasa, arti orsinilnya adalah "gelap". Kok gelap, bukankah Surga itu indah, sedap dipandang mata serta asyik dinikmati rasa?  Ya, betul. "Gelap" yang dimaksud, adalah seolah inderawi-bahkan getar hati sekalipun -menjadi tertutup hingga  tidak berdaya untuk membayangkan, bahwa Surga itu betapa amat sangat serta ultra indah.

Namun betapapun terlukis seperti di atas, ia ( Surga) akan tersulap menjadi sunyi dan sepi manakala tanpa kehadiran anak-anak. Mereka ( anak-anak ) adalah musik abadi yang senantiasa mengalunkan tembang merdu nan syahdu, hingga suasana iklim kehidupan di sana menjadi semakin hangat dan damai. Anak-anak yang tampak segar abadi, mereka berkeliling seraya membawa baki makanan dan gelas minuman ( al-Waqi'ah  : 18 ). Mereka terlihat seperti mutiara yang bertebaran ( al-Insan : 19).
Allahu Akbar, betapa fitri, agung serta mulia keberadaan anak-anak. Oleh Allah jauh-jauh hari mereka telah diposisikan sebagai fanorama di Surga. 

Pada tataran bumi, sebagai wujud apresiatif terhadap anak, maka untuk pertama kali dalam sejarah, bahwa tanggal 20 November 1954  oleh PBB ditetapkan sebagai Hari Anak Sedunia ( World Children's Day). Untuk memperkuat hari anak tersebut, berikutnya pada tahun 1959, PBB mengeluarkan Deklarasi Hak Anak, ( the Declaration of the Right of the Children ) dan pada tahun 1989 mengeluarkan konvensi  hak anak ( the Convention on the Rights of the Children).

Sebagai implementasinya, ada tiga point sasaran yang gencar dikampanyekan,  yakni : ( 1 )  Hak kedamaian (For every child, peace ). Semua anak tanpa kecuali, siapa dan dimana pun mereka berada, memiliki hak untuk hidup di dunia dengan damai; (2)  Hak hidup di planet (For every child, a livable planet ). Semua anak tanpa kecuali, siapa dan dimana pun mereka berada, mempunyai hak untuk hidup di planet yang layak dan aman) dan ( 3) Hak bersuara (For every child, a voic ). Semua anak tanpa kecuali, siapa dan dimana pun mereka berada, mempunyai hak untuk didengar suaranya.

Allahu Akbar, Astaghfirullahal'azhim, Nau'dzu Billahi Min Dzalik, tiga point tersebut, ternyata bagi bedebah iblis Zionis Israel -عليهم لعنة الله والناس اجمعين -  (Untuk merekalah kutukan Allah dan seluruh umat manusi), sama sekali tidak berlaku, tidak berpengaruh dan tidak berarti apa-apa. Anak-anak  yang polos, tanpa dosa yang semestinya hak-hak mereka dijaga, malah ini dibunuh sungguh keji, tega dan biadab sekali . Ini sesungguhnya bukan perang sebagaimana lazimnya, tapi bukti nyata sebagai wujud  GESONIDA, yakni pembantaian dan penghancuran Etnis Palestina. Namun, kenapa negara-negara berpengaruh di dunia nyaris tidak berdaya menghadapi Israel, malah PBB sendiri yang mendeklarasikan Hari Anak Sedunia ? Ya, Allah lindungilah mereka !

Namun apapun wujudnya Hari Anak Sedunia yang jatuh pada hari ini ( 20 November 2023), wajib kita apresiatif dan kita peringati. Lebih spesial dalam konteks menjaga, merawat, membimbing dan melaksanakan hak dan kewajiban kita terhadap anak kita sendiri. Sebab mereka adalah amanat dari Allah, yang di hari kiamat nanti kita akan diminta pertanggungjawaban oleh-Nya.

  «اللهم افتح على أولادى فتوح العارفين، وعلّمهم ما جهلوا، وذكرهم ما نسوا، وافتح عليهم من بركات السماء والارض إنّك سميعٌ مُجيبٌ، اللهم يا معلّم موسى -عليه السلام- علّمهم، ويا مفهّم سليمان -عليه السلام- فهّمهم، ويا مؤتي لقمان الحكمة وفصل الخطاب آتيهم الحكمة وفصل الخطاب».  .   .                                  .      .

"Ya Allah, bukakanlah-hati-anak-anak kami seperti Engkau telah membukakannya  kepada ahli makrifat. Jika mereka tidak mengerti, beritahulah dan jika mereka lupa ingatkanlah. Bukakanlah untuk mereka pintu keberkahan dari langit dan bumi, karena Engkau Maha Mendengar Lagi Maha Pengabul. Ya Allah, sebagai pengajar Nabi Musa, ajarilah mereka, sebagai pemberi pemahaman kepada Sulaiman, beri pahamlah mereka dan sebagai pemberi hikmah serta kemampuan mengurai bahasa kepada Luqman, berilah mereka hikmah dan kemampuan mengurai bahasa."

  والله أعلم بالصواب.                      


By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag

Read More

SELAMAT HARI TELEVISI SEDUNIA KE-27-21 November 1996-2023 ( Jadikan Informasi Sebagai Media Edukasi dan Evaluasi).      

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenDesember 15, 2023NgoPi Tidak ada komentar


 

Para praktisi logika ( baca : Mantik), telah mengetuk palu konsensus, bahwa yang disebut manusia adalah "hewan berpikir". Sebagai konsekuensi ( iltizam)nya ia kaya dengan variasi karakter. Di antaranya yang paling ekstrim, ia selalu haus serta lapar dalam  membangun jalinan dan jaringan komunikasi dengan pihak di luar dirinya. Memang sangat logis adanya, disamping karena terbentur dimensi kesanggupan, juga terkepung setumpuk agenda tugas yang nyaris berceceran di semua lini.

Komunikasi, secara sederhana sah untuk dimaknai sebagai realitas kontak antara dua person atau lebih. Supaya lebih akademis lagi, ikuti rumusannya di bawah ini versi beberapa pakar, antara lain :  (1) Everett M Rogers dan Lawrence Kincaid dalam buku "Communication Network" : Toward a New Paradigm for Research (1981), komunikasi ialah proses dimana dua orang atau lebih  melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, guna membangun saling pengertian yang mendalam; (2) C. Shannon dan W. Weaver dalam buku "The Mathematical Theory of Communication" (1949), komunikasi ialah wujud interaksi antar manusia dengan sesamanya yang saling mempengaruhi baik dilakukan secara sengaja atau tidak.; dan (3) Bernard Berelson dan Gary A. Steiner dalam buku "Human Behavior: An Inventory of Scientific Finding", (1964),  komunikasi ialah proses transmisi informasi, baik berupa gagasan, emosi, keterampilan, maupun yang lainnya, yang dilakukan melaui penggunaan kata, angka, simbol, gambar, dan lain sebagainya.

Dari sederet shaf rumusan yang dipajang para pakar di atas, secara subtansial berparkir pada garis lahan konklusi, bahwa komunikasi adalah refleksi kesedaran untuk membangun kerjasama atau saling pengertian antara dua personel atau lebih guna mencapai  tujuan tertentu sesuai  dengan ikatan tali kesepakatan. Mengingat, karena faktor desakan kebutuhan.

Bicara komunikasi, tidak bisa lepas dari perangkat instrumen atau medianya. Dan berkait dengan hal yang satu ini, banyak jenis dan modelnya. Di antara yang paling urgen dan tentunya sudah akrab dengan kehidupan kita adalah "Televisi". Ketika bicara Televisi, ingatan kita pasti terjurus pada sosok seorang Philo Farnswort, seorang penemu televisi elektronik pertama di dunia asal Amerika. Berikutnya pada tahun 1928, atas jasa Charles Francis Jenkins televisi mekanikal launching pertama kali di dunia.  Dan dikemudian hari secata modern jaringan beritanya dibangun oleh CNN tahun 1980 atas jasa Ted Turner di Atlanta Georgia.

Tidak perlu didiskusikan apalagi didebatkusirkan ( wong tukang kusir sendiri membutuhkan), alias mutlak dan resmi masuk wilayah dharury ( mendasar), bahwa keberadaan Televisi adalah satu dari sekian alat komunikasi massa yang paling dan amat sangat dibutuhkan oleh manusia di dunia, dari mulai kelas ecek-ecek, hingga kelas elite.

Sebagai makhluk yang haus serta lapar berkomunikasi, maka kita dalam setiap waktu, bahkan detik sangat membutuhkan informasi. Sebab dengan adanya informasi apapun bentuknya, disamping sebagai sarana untuk menjawab segala kepenasaranan,  juga yang paling urgen adalah sebagai media edukasi dan sekaligus evaluasi. Hingga secara ekstrim dikatakan, bahwa boleh jadi, lepas satu informasi, sama dengan membuang seribu satu kesempatan.

"Bibarkati Teknologia, al-Syaiu al-'Asiir Ashbaha Yusron, Walyasiir Ashbaha Aisara". . Berkat teknologi, segala sesuatu yang asalnya sulit, menjadi mudah dan yang mudah menjadi lebih mudah. Televisi adalah bagian integral dari jasa teknologi. Maka, nyaris segala peristiwa apapun yang terjadi di belahan dunia, melalui media Televisi dalam waktu relatif singkat bisa dikomunikasikan pada  kita. Sehingga menjadi jelas, apa sesungguhnya yang tengah bertayang dan berlaku lakon di hadapan mata kita.

Tentunya atas dasar berbagai variabel alasan dan pertimbangan yang urgen serta konstruktif, adalah PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA ( PBB), sebagai representasi dari aspirasi masyarakat dunia, tahun 1996 mendeklarasikan, bahwa pada tanggal 21 November ditetapkan sebagai Hari Televisi Sedunia, ( World Television Day).

Selamat Hari Televisi Sedunia ( World Television Day) yang ke-27 ( 21 November 1996-2023). Mari kita jadikan Televisi, disamping sebagai sarana informasi, juga sebagai media Edukasi serta sekaligus Evaluasi.

Wallahu A'lam Bi Al-Shawab

 

 By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag

Read More

AHMAD SYAUQI : GURU SEBAGAI RASUL PENYAMBUNG LIDAH AMANAT ALLAH  ( Selamat Hari Guru Nasional Ke-29 - 25 November 1994-2023)

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenDesember 15, 2023NgoPi Tidak ada komentar

 


Ketika sebuah kosakata, termenologi, idiom atau struktur kekataan lainnya dilingkung aneka corak makna leksikal, sesungguhnya di situ letak dimensi keunggulannya. Misal paling akrab dan konkret juntrung " guru". "Guru", atribut lain dari representasi seorang "pengajar", "pendidik" , "pembimbing" dan seabreg sebutan lainnya.

Singkatnya, andai dari semua atribut di atas diakumulasikan, maka basis esensinya berhenti pada titik konklusi, bahwa " guru" tidak lain adalah sosok  distributor paling bertanggung jawab untuk menyalurkan dan mentransfer aneka nilai kepada pihak lain ( murid), supaya ia mampu berdaya guna dalam semua aspek jaringan pola hidup dan kehidupan, baik untuk dirinya, maupun untuk orang lain.

Berkait dengan deskripsi di atas, lepas dari valid atau tidaknya, namun yang jelas secara subtantif idiom di bawah ini sarat dengan muatan makna filosofis yang cukup dimensional. Konon "guru" berasal dari bahasa Sangsekerta. "Gu" artinya "kegelapan" sementara "Ru" artinya "cahaya". Dua kata yang antonim, andai dimaknai dalam satu hentakan konteks, tentu sulit untuk dipahami. Guru adalah profesi, masa berkapasitas sebagai "penerang, sekaligus juga penggelap".

Seperti halnya julukan "al-Ummi" pada Nabi Saw. yang berkonotasi, bahwa beliau orsinil  "tidak memiliki kemampuan apa-apa", alias eksis pada zona pasif, kecuali menunggu komando Wahyu yang remote controlnya ada pada kendali otoritas Allah. Demikian halnya manusia pada awal mulanya, ia eksis pada zona "kegelapan". Ia sama sekali tidak tahu, hendak melangkah ke arah mana demi menemukan tata nilai hidupnya.

Dalam masa kegelapan, kevakuman dan kebingungan, maka hadir orang tua ke tiga yang bernama "Sang Guru". Ketika, ia tidak  mengetahui rumus-rumus nalar untuk memecahkan persoalan, maka oleh guru otaknya dicuci dengan seperangkat Ilmu pengetahuan. Hingga akhirnya, ia menjadi pintar dan cerdas. Ketika, ia tidak mengetahui dasar-dasar kebijakan apa yang mesti dijadikan kerangka konseptual dalam irama hidup dan kehidupan, maka oleh guru diajarkan kepadanya tentang adab, budi pekerti, akhlak, tasawuf dan seterusnya. Sehingga ia menjadi sopan, santun, halus dan beradab. Dan ketika ia tidak tahu dan mengetahui tentang pemberdayaan dirinya di luar konteks ilmu pengetahuan dan akhlak,  maka oleh guru ia dibekali dengan berbagai keterampilan. Sehingga dia tampil menjadi pribadi yang terampil dan kreatif.

Tampaknya, penulis nyaris kehabisan budget kata untuk belanja soal harga seorang guru yang begitu luhur dan mulia. Berkait dengan hal terakhir ini, seorang penyair Arab Modern termasyhur pada zamannya, Ahmad Syauqi, saking betapa besar jasa seorang guru hingga ia olehnya diposisikan sebagai "Rasul", yakni pembawa amanat dari Allah untuk menyelamatkan akal manusia dari kegelapan ( kebodohan) supaya menjadi sosok yang cerdas dan berbudaya. Oleh karena itu, himbauan dia ( Ahmad Syauqi) kepada kita supaya  memperlakukan seorang Guru dengan penuh hormat dan mulia .

قُم لِلمُعَلِّمِ وَفِّهِ التَبجيلا

كادَ المُعَلِّمُ أَن يَكونَ رَسولا

أَعَلِمتَ أَشرَفَ أَو أَجَلَّ مِنَ الَّذي

يَبني وَيُنشِئُ أَنفُساً وَعُقولا

سُبحانَكَ اللَهُمَّ خَيرَ مُعَلِّمٍ

عَلَّمتَ بِالقَلَمِ القُرونَ الأولى

أَخرَجتَ هَذا العَقلَ مِن ظُلُماتِهِ

وَهَدَيتَهُ النورَ المُبينَ سَبيلا

Namun dalam konteks sistem pendidikan nasional kita, konsepsi Guru yang sarat makna ini,  hanya  teredusir sekadar tenaga pengajar biasa. Sementara derajat, harkat dan martabatnya belum terangkat sepenuhnya. Kendati demikian saya secara pribadi  mengucapkan :

SELAMAT HARI GURU NASIONAL YANG KE-29.  Semoga Allah senantiasa memberi kesabaran, kekuatan serta ketawakalan kepada Para Guru dalam melaksanakan amanat dari-Nya demi mendidik dan mengajar anak-anak bangsa supaya menjadi pribadi-pribadi  yang berdaya guna bagi agama, bangsa dan negara.
 
  واله أعلم بالصواب.                    


By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag

Read More

MENYIMAK PERNYATAAN CONFUCIUS TENTANG PENDIDIKAN ( Dirgahayu Hari Guru Nasional ke-29).                     

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenDesember 15, 2023NgoPi Tidak ada komentar


 

Basis penyebab paling sentral, kenapa seseorang dijebloskan ke kamp konsentrasi Neraka Sa'ir, ternyata bukan karena aksi delik pidananya an sich, melainkan karena tidak sanggup memberdayakan akal pikirannya , ( al-Mulk : 10 ). Akal pikirannya, tidak dioperasikan bagi pengejaran mutiara hikmah yang terkubur di dasar alam rasanya.

Untuk itulah Allah memberi apresiasi spesial kepada Luqman, hingga diabadikan menjadi salah satu nama surat dalam Al-Qur'an ( surat Luqman). Padahal versi riwayat mutawatir, bukanlah sosok seorang Nabi. Hanya saja dia sangat piawai ketika memberdayakan logikanya, hingga mampu memproduk renungan kata bijak yang bisa dijadikan aplikasi untuk pedoman hidup. Oleh karena itu, dia dianugerahi gelar "Al-Hakim" ( seorang yang bijak-Luqkmanul Hakim).

Hakim dalam konteks kekinian, tampaknya tidak berlebihan andai disebut filosof. Karena kinerja sentralnya fokus pada olah pikir yang walau kadang ekstrim. Namun demikian, semua produk pemikirannya padat renungan dan menjadi bahan anutan ketika dijadikan mesin dinamika hidup. Maka bisa jadi semodel Aristoteles, Sokrates, Plato dan yang lainnya  tidak masuk Neraka karena kesolehan logika dan nalarnya yang bermanfaat bagi umat manusia.

Adalah Confucius atau juga acap disebut Khong Khucu. Dia adalah seorang filosof China terbesar pada zamannya. Salah satu kemasyhurannya, dia sangat kreatif dan produktif dalam menghadirkan kata atau buah pandangan yang cukup bijak serta bernilai.

Spesial dalam konteks pendidikan, dia menggagas, bahwa pendidikan merupakan basis agenda pelestarian nilai-nilai hidup yang mesti berlangsung sepanjang zaman. Dalam pada itu, dia mengatakan :

If your plan is for one year, plant rice;
if your plan is for ten years, plant trees; if your plan is for one hundred years,
educate children."

"Jika rencana Anda untuk satu tahun, tanamlah padi, jika untuk sepuluh tahun, tanamlah pohon dan jika untuk seratus tahun, didiklah anak-anak ".

Eksistensi pendidikan bukankah agenda dan rencana temporer yang dibatas oleh dimensi ruang dan waktu tertentu, seperti halnya padi untuk jangka waktu satu tahun atau pohon untuk waktu sepuluh tahun. Pendidikan sungguh tidak tak terbatas. Ia abadi sepanjang zaman, dari mulai lepas buaian hingga masuk liang lahat (versi Jhon Dewey : long life education ).

Semua itu bisa terbangun, karena medan pilarnya bersandar kepada pengabdian seorang Guru. Negara bisa saja bergantung kepada petani sebagai pemasok makanan, atau kepada tentara serta polisi sebagai pelindung keamanan. Namun semuanya tidak akan bisa berjalan mulus, bahkan bisa berantakan andai tidak hadir sosok seorang Guru yang bertanggung jawab atas pendidikan : demi mencerdaskan anak bangsa di segala lini.

Singkatnya, negara boleh berbicara dengan seabreg tektek bengek teori, visi, misi dan seterusnya. Namun karena satu hal, andai abai terhadap pendidikan dan Guru , risiko konsekuensinya mesti siap berhadapan dengan kegagalan.

SELAMAT HARI GURU NASIONAL KE-29, 25 NOVEMBER 1994-2023.

 

By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag 

Read More

SANG GURU PEMBERI NILAI SEGALANYA

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenDesember 15, 2023NgoPi Tidak ada komentar



  المعلم هو صاحب الفضل الأعظم فى حياتنا جميعا. له يرجع فضل كل حرف تعلمناه ، وندين له بكل نجاح وصلنا إليه ، لو لاه لن يستمر العلم ولا تتقدم الأمم , لولاه لم نكن الآن وصلنا الى ما وصلنا إليه من معرفة وعلوم واكتشافات كان الأصل والبذرة المنتبتة فيها معلم.

Seorang Guru dalam seluruh kehidupanku, ia memiliki keunggulan yang sungguh agung. Setiap perhuruf yang kami belajar dari sang Guru, nilai keutamaannya kembali kepadanya. Kami merasa berhutang budi kepada sang Guru atas keberhasilan yang kami capai sekarang ini.

Andai tanpa sang Guru, mana mungkin ilmu bisa berkembang dan umat manusi bisa maju. Andai tanpa Guru, mana mungkin kami bisa sampai kepada penguasaan tentang pengetahuan, ilmu dan segela keterbukaan ( inspiratif) . Benih asal yang menumbuhkan semua itu adalah sang Guru.

Read More

KIAT MEMBANGUN KESATUAN DAN PERSATUAN VERSI JURUMIYAH

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenDesember 15, 2023NgoPi Tidak ada komentar

 


KIAT MEMBANGUN KESATUAN DAN PERSATUAN VERSI JURUMIYAH

                
فامالضمة فتكون علامة للرفع فى أربعة مواضع فى   الاسم المفرد وجمع التكسير وجمع المؤنث السالم        والفعل المضارع الذي لم يتصل  بآخره شيء.            

Kesatuan dan persatuan yang menjadi bukti tingginya sebuah peradaban, itu terkontruksi oleh lima pilar paradigma : (1) Isim Mufrad, yakni kekuatan kualitas serta kreativitas individu, (2) Jama' Taksir, yakni keutuhan  dan soliditas korp lintas identitas, (3) Jama' Muannas Salim, yakni kekompakan kaum hawa yang shalihah, dan (4) Fi'il Mudhari' Shahih Akhir, yakni topangan desain visioner ke depan yang integral.

Isim Mufrad.

Apapun persatuan serta kesatuan, itu tidak lebih hanya sekedar juntrung jargon ambisi belaka, andai tidak disokong oleh kekutan kualitas serta kreativitas individu. Ibda' binafsik, awali oleh diri Anda sendiri. The discipline must start from our selves ( disiplin itu harus dimulai dari diri kita sendiri).

 Jama' Taksir.

Perhatikan sebuah tembok yang kokoh, angkuh serta kuat. Sesungguhnya itu terbangun karena adanya sokongan dari berbagai elemen kekuatan material yang lintas ras : ada ras semen, ras pasir, ras batu dan ras yang lainnya. Demikian halnya kesatuan dan persatuan. Untuk mewujudkannya, semua kekuatan lintas identitas mesti  menekan nota kesepahaman serta fakta integritas yang selanjutnya diwujudkan dalam bentuk aksi riil di lapangan.

Jama' Muannas Salim.

Namun apalah arti sebuah obsesi tentang persatuan dan kesatuan dengan seabreg teori dan setumpuk paradigmanya, pada gilirannya bisa berujung di tebing kegagalan manakala abai terhadap peran kaum hawa yang shalihah.

المرأة عماد البلاد إذا صلحت صلح البلاد وإذا فسدت فسد البلاد (رواه الديلمي) .                                 

Ingat, wanita itu tiangnya Negara. Jika wanitanya shalihah (aktif), Negara menjadi dinamis ( maju). Dan jika wanitanya non shalihah (pasif), Negara menjadi stagnan ( mundur).

Fi'il Mudhari' Shahih Akhir.

Dan dari semua rangkaian struktur paradigma yang termuat di atas, baru bisa terbangun dan terealisir, andai didesain dengan  menghadirkan visi dan misi jauh ke depan yang lebih jelas, tegas, terukur serta integral ( Shahih Akhir, bukan Mu'tal Akhir= cacat visioner).

       والله أعلم بالصواب.                     
         

By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag

Read More

MAKNA KETERBUKAAN VERSI JURUMIYAH

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenDesember 15, 2023NgoPi Tidak ada komentar

 


MAKNA KETERBUKAAN VERSI JURUMIYAH

فَأَمّا الْفَتْحَةُ فَتَكُونُ عَلامَةً لِلنَّصْبِ فِي ثَلاثَةِ مَواضِعَ: فِي الِاسْمِ الْمُفْرَدِ، وجَمْعِ التَّكْسِيرِ، والْفِعْلِ الْمُضارِعِ إِذا دَخَلَ عَلَيْهِ نَاصِبٌ ولَمْ يَتَّصِلْ بِآخِرِهِ شَيْءٌ.                           


Sikap keterbukaan itu, menjadi bukti kematangan berdemokrasi.  Dan hal ini mesti menjadi jaminan pasti ( lebih spesial) bagi tiga hal, yaitu : (1) hak individu , (2) hak kolektif dan (3) hak menggagas inisiatif -visioner-.

Hak individua, sesungguhnya adalah sebuah anugerah spesial yang diberikan Tuhan kepada setiap manusia. Dia diberi kebebasan ( antara lain): untuk berekspresi, bereaksi, beraksi, berkreasi, beraktulisasi, bermotivasi dan lain sebagainya.

Disamping sebagai sosok individu,  juga manusia tampil sebagai makhluk kolektif yang memiliki hak penuh untuk menentukan pilihannya yang variatif : lintas organisasi , kepartaian, identitas, corak dan lain sebagainya.

Disamping sebagai sosok makhluk individu dan kolektif, juga manusia diberi kebebasan untuk menggagas hak inisiatif, baik berupa ide, gagasan, visi, misi dan lain sebagainya.  Hal ini guna menjawab tentang ke depan yang lebih prospektif lagi.

Jika semua itu secara bebas dan terbuka ( الفتحة ) diberikan kepada manusia, baik kapasitasnya sebagai representasi individu (الاسم المفرد ء ), maupun variasi kolektif ( جمع التكسير ); dan dalam waktu bersamaan juga diberi hak inisiatif-menggagas visioner yang jelas serta prospektif ( الْفِعْلِ الْمُضارِعِ إِذا دَخَلَ عَلَيْهِ نَاصِبٌ ولَمْ يَتَّصِلْ بِآخِرِهِ شَيْءٌ ),  maka hak berdemokrasi tersebut secara utuh dan mantap, benar-benar terbangun ( علامة النصب ).

           والله أعلم بالصواب.                     


By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag

Read More

REGENERASI DAN ESTAFETA  KEPEMIMPINAN VERSI ILMU SHARAF

By Syair Syi'ar Kearifan Guratan Digital DosenDesember 15, 2023NgoPi Tidak ada komentar

     


                                                                       
       اعلم أن التصريف فى اللغة التغيير ، وفى الصناعة تحويل الأصل الواحد إلى أمثلة مختلفة لمعان مقصودة لا تحصل إلا بها.                                                      .    

"Ketahuilah, bahwa arti tashrif ( sharaf ) versi leksikal adalah setiap "perubahan". Sementara versi gramatikal adalah memindahkan asal yang satu ke dalam berbagai contoh yang berbeda, guna mengetahui arti yang dimaksud; mengingat hanya dengan cara itulah, ia bisa didapat". 

"Perubahan", dengan struktur kepungan apapun wujudnya, tetap mesti terjadi. Mengingat ia adalah peristiwa dialektis yang natural adanya. Jangan melintas ke tapal batas lebih jauh, ke pinggiran paling dekat saja, misalnya dalam pencarian variasi asal makna kata. Umpamanya, dari asal kata ( الأصل الواحد ) "pertolongan atau menolong", bisa berubah dan bergeser menjadi "telah atau sedang dan akan menolong, "yang menolong", "yang ditolong", "tolonglah", "jangan menolong" dan seterusnya. Adanya "perubahan" yang variatif tersebut, inti tuju paling ekstrimnya adalah untuk mendeteksi juntrung makna yang sebenarnya, ( لمعان مقصودة ).

Dalam konteks dinamika iklim sosiologis dan antropologis yang menjadi ajang pergulatan hewan berfikir ( manusia), maka ketika ia ingin menyasar dan mengejar target ambisi serta obsesinya, mau, sadar,  terpaksa atau tidak, ia mesti melakukan perubahan serta pergeseran dari satu titik atau arah ke titik dan arah yang lain. Hanya dengan instrumen model inilah, sebuah ikhtiar bisa diwujudkan, ( maka tidak aneh andai dalam drama dagelan politik ada adagium "kutu loncat" dari satu partai ke partai lain).

Andai diseret ke area konteks musim politik dan perpolitikan seperti yang tengah menggeliat hangat di negara kita, di situlah letak basis epistemologi yang sesungguhnya, yakni bagaimana Ilmu Sharaf mengajarkan kepada kita tentang "kaifiyat berdemokrasi" melalui proses menentukan arah perubahan dan pergeseran Estafeta pemimpin serta kepemimpinan ( Capres dan Cawapres ) dalam siklus kurun waktu lima tahunan, ( تحويل الأصل الواحد ).

Memilih dan menentukan seorang pemimpin (Capres dan Cawapres) yang benar-benar memiliki "malakah" (aura) kepemimpinan yang qualified, bukanlah perkara sederhana, melainkan sebuah kutub persoalan yang sungguh prinsip, krusial dan mendasar. Mengingat, letak muara berbagai medan tujunya, berakhir di situ-di tangan mereka, ( لمعان مقصودة ). Praktisnya, maju atau mundur, statis atau dinamis dan bahkan hidup atau mati suatu negara sangat bergantung kepada daya dan upaya pemimpin ( presiden/wakil presiden).

Oleh karena itu, kita benar-benar dituntut untuk bersikap selektif. Salah satu media tolok ukur paling tepat, serta elegan, para Capres atau Cawapres tersebut, harus ditest dan diuji kelaikan  mereka ( pit and proper test) dari berbagai dimensi ( إلى أمثلة مختلفة ). Di antaranya, yang paling pokok dan mendasar, sesuai petunjuk dan arahan Rasul saw., pertama harus memiliki tingkat amanah yang kuat dan kedua harus teguh serta konsisten dalam memegang janji. Jika dua syarat tersebut tidak terpenuhi, : tingkat amanahnya rendah ( خفت أماناتهم ) dan janjinya mencla mencle ( مرجت عهودهم), ya, sudah jangan dipilih  ( HR. al-Bukhari dari Amr Ibn al-'Ash).

Hanya saja bagi yang awam spesial model penulis, untuk menentukan seseorang ( Capres atau Cawapres) apakah tingkat amanah dan janji mereka benar-benar kuat, teguh dan teruji, sangatlah sulit. Namun sebatas menggunakan jurus ijtihadi sesuai klaim daya kemampuan dan kesanggupan, mungkin bisa, karena memang hanya di situ letak pertaruhan penulis . Selebihnya, pasti bercoletah kepada pemilik profesionalitas dan proporsionalitas ( siapa lagi kalau bukan pakar "Tafsir Holistik", Dr. Abdi Rosa ) :

فاسالوا أهل الذكر إن كنتم لا تعلمون .                   

Atas dasar tujuan utama (لمعان مقصودة ), di satu pihak dan atas dasar pit and proper test ( أمثلة مختلفة )-walau sebatas kalkulasi ijtihadi- di pihak lain, maka penulis tetap harus memilih yang "benar", bukan " yang tidak salah". Sebab, setiap "benar", pasti "tidak salah", tapi setiap yang "tidak salah", belum tentu "benar". Anis/Muhaimin, Prabowo /Gibran dan Ganjar/Mahfud semuanya adalah "tidak salah", kendati belum tentu "benar". Namun demikian, di antara mereka versi ijtihad penulis pasti ada yang "benar".  Maka, itulah pilihan saya :

إذا اجتهد فأصاب فله اجران  فاذا اجتهد فاخطأ فله أجر واحد.  .                                                                  
                                                                  
"Ketika seseorang melakukan ijtihad dan ijtihadnya dinyatakan tepat, maka ia mendapat dua pahala. Dan ketika dinyatakan tidak tepat ( melenceng ), ia tetap juga mendapat pahala, walau nominalnya hanya satu."                                                                
Untuk itu, supaya tetap mendapat pahala, mari kita melakukan "Ijtihad Politik" : Apakah mau berafiliasi ke "Koalisi Perubahan" ( Sharaf ), atau "Indonesia Maju" dan atau ke yang satunya lagi? Terserah  !  : 

والله يفعل ما يريد ، ونحن نعمل ما نريد وما الله يريد ظلما للعبيد .                                                       

              والله أعلم بالصواب.           



By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag

Read More
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Cari Blog Ini

Postingan Populer

  • QS. At Thur 52: 27-28.
      🌷 K A S I H ( Kajian Ayat Suci Alquran Harian) QS. At Thur 52: 27-28. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: فَمَنَّ اللّٰهُ عَلَيْنَا ...
  • Layanan Repository Open Access erguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN)
      Daftar Kampus yang menerapkan layanan repository open access berasal dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang berada di ...
  • QS. As-Shaff 61: 6-7.
       🌷 K A S I H ( Kajian Ayat Suci Alquran Harian) QS. As-Shaff 61: 6-7. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَاِ ذْ قَا لَ عِيْسَى ابْ...
  • REGENERASI DAN ESTAFETA  KEPEMIMPINAN VERSI ILMU SHARAF
                                                                                         اعلم أن التصريف فى اللغة التغيير ، وفى الصناعة تحويل ال...
  • Ibadah Puasa Melindungi Koruptor
     “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.’’ (QS. 2:...
  • QS. Al-Waqi'ah 56: 68-70.
     🌷 K A S I H ( Kajian Ayat Suci Alquran Harian) QS. Al-Waqi'ah 56: 68-70. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اَفَرَءَيْتُمُ الْمَ...
  • DARI PLAY OFF MENJADI "REAL OFF"
      DARI PLAY OFF MENJADI "REAL OFF"  ( Dasar Nasib, Kalah Lagi Kalah Lagi). Sekali lagi saya katakan, bahwa kita terlalu terninabob...
  • Apa Itu AI (Artificial Intelligence)
       AI atau kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merujuk pada kemampuan mesin atau komputer untuk meniru kecerdasan manusia dalam mela...
  • QS. Al-Waqi'ah 56: 63-67.
     🌷 K A S I H ( Kajian Ayat Suci Alquran Harian) QS. Al-Waqi'ah 56: 63-67. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اَفَرَءَيْتُمْ مَّا ...
  • AHMAD SYAUQI : GURU SEBAGAI RASUL PENYAMBUNG LIDAH AMANAT ALLAH  ( Selamat Hari Guru Nasional Ke-29 - 25 November 1994-2023)
      Ketika sebuah kosakata, termenologi, idiom atau struktur kekataan lainnya dilingkung aneka corak makna leksikal, sesungguhnya di situ leta...

Kunjungan

Flag Counter

Total Pengunjung

Categories

  • Informasi (5)
  • KasiH (68)
  • NgoPi (66)

Pages

  • Beranda

Blog Archive

  • ►  2024 (113)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (47)
    • ►  April (22)
    • ►  Maret (29)
    • ►  Januari (14)
  • ▼  2023 (32)
    • ▼  Desember (32)
      • QS. At Thur 52: 32-34.
      • JADIKAN TAHUN BARU-2024- SEBAGAI PELUANG TOLOK UK...
      • Percikan Pikiran Di Tengah Percikan Petasan
      • QS. At Thur 52: 29-31.
      • MEMGINTIP ASA DI UFUK MENJELANG
      • QS. At Thur 52: 27-28.
      • TEORI ASBAB DAN TAJRID VERSI SYEIKH IBN 'ATHOILLAH...
      • QS. At Thur 52: 14-16.
      • QS. At Thur 52: 17-19.
      • QS. At Thur 52: 19-20.
      • QS. At Thur 52: 21-23.
      • QS. At Thur 52: 24-26.
      • MASUKLAH ANGGOTA KOMUNITAS AL-GHURABA !         
      • SELAMAT HARI PELAJAR INTERNASIONAL KE-84. (17 NOVE...
      • SELAMAT ULANG TAHUN MUHAMMADIYAH KE-111 (  Sebuah ...
      • SELAMAT HARI TOILET SEDUNIA KE-10-19 NOVEMBER 2013...
      • SELAMAT HARI ANAK SEDUNIA KE-69, 20 NOVEMBER 1954-...
      • SELAMAT HARI TELEVISI SEDUNIA KE-27-21 November 19...
      • AHMAD SYAUQI : GURU SEBAGAI RASUL PENYAMBUNG LIDAH...
      • MENYIMAK PERNYATAAN CONFUCIUS TENTANG PENDIDIKAN (...
      • SANG GURU PEMBERI NILAI SEGALANYA
      • KIAT MEMBANGUN KESATUAN DAN PERSATUAN VERSI JURUMIYAH
      • MAKNA KETERBUKAAN VERSI JURUMIYAH
      • REGENERASI DAN ESTAFETA  KEPEMIMPINAN VERSI ILMU S...
      • KEPASTIAN HUKUM PERSPEKTIF JURUMIYAH
      • Sosok Pemimpin Paripurna
      • MAKNA BADAL PERSPEKTIF SUFISTIK ( Kajian Jurumiyah)
      • BERPACU DALAM PERTARUHAN
      • SELAMAT PAGI
      • MUTIARA TAUSIYAH AL-SYAFI'I
      • KUBUR WUJUDMU DI TANAH TAK BERTUAN ( Menyimak Ungk...
      • KITA LEBIH BANYAK SAMA DARIPADA BEDA (Menyimak Ung...

Copyright © Blog Ilmiah Digital Dosen | Powered by Blogger
Design by Flythemes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | Free Blogger Templates