Hidup ini sepertinya adalah tumpukan masalah. Maka, supaya "hidup" tetap ada, dinamis, berfungsi dan beroperasi, rawatlah tumpukan masalah tersebut, serta jadikanlah ia sebagai "sparring partner", guna penyulut dian semangat.
Hanya saja jangan terlena. Sebab tumpukan masalah tersebut, bisa-bisa menggulung Anda hingga terperangkap dalam gelombang kekalutan berkepanjangan, yang pada gilirannya, makna hidup ini menjadi kabur. Di sini, butuh kecerdasan untuk menyikapinya. Untuk itu, perhatikan dan dan simak pesan kata mutiara filosofis berikut ini :
عندما تُعرض عليك مشكلة أبعد نفسك عن التحيّز. والأفكار المُسبقة، وتعرّف على حقائق الموقف ورتبها، ثمّ اتخذ الموقف الذي يظهر لك أنه أكثر عدلًا وتمسّكًا به.
"Ketika dihadapkan pada kemusykilan ( masalah), jauhkanlah diri Anda dari bias dan pikiran-pikiran liar. Selanjutnya, kenali dan tentukan hakikat apresiatif secara tertib. Ambil sikap yang menurut Anda lebih adil, lalu pertahankanlah ia".
Singkat dan tegasnya, pilihan bijak dalam mengurai masalah, adalah media paling adil. Caranya? Identifikasi juntrung subtansinya terlebih dahulu, lalu pastikan, bahwa menurut Ijtihad Anda itu adalah yang terbaik. Setelah itu, jadikanlah ia sebagai dasar pijakan .
Wallahu A'lam bi al-Shawab.
By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag
0 comments:
Posting Komentar