🌷 K A S I H
( Kajian Ayat Suci Alquran Harian)
QS. As-Shaff 61: 4-5.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الَّذِيْنَ يُقَا تِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِهٖ صَفًّا كَاَ نَّهُمْ بُنْيَا نٌ مَّرْصُوْصٌ
"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh."
وَاِ ذْ قَا لَ مُوْسٰى لِقَوْمِهٖ يٰقَوْمِ لِمَ تُؤْذُوْنَنِيْ وَقَدْ تَّعْلَمُوْنَ اَنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ ۗ فَلَمَّا زَا غُوْۤا اَزَا غَ اللّٰهُ قُلُوْبَهُمْ ۗ وَا للّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ
"Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, "Wahai kaumku! Mengapa kamu menyakitiku, padahal kamu sungguh mengetahui bahwa sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu?" Maka ketika mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik."
Pelajaran yang dapat dipetik dari ayat di atas:
1. Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang pergi ke medan peperangan untuk membela agama Allah dalam suatu barisan yang teratur, rapi dan tertib sehingga tidak dijumpai celah dan ruang diantara mereka seakan-akan mereka seperti bangunan kuat dan kokoh karena satu bagian dengan bagian lainnya saling terikat dan terkait sehingga saling menopang dan mengokohkan.
2. Untuk menghibur hati Rasulullah dalam menghadapi pendustaan serta kejahatan kaumnya terhadap seruannya termasuk sikap kaumnya yang hanya pandai berkata-kata untuk menjalankan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya tetapi kata-katanya itu tidak satu pun yang dilakukan termasuk tidak melakukan perintah Allah tentang jihad sekalipun ketika dalam keadaan tidak perang mereka selalu mengatakan akan ikut berperang bersama Rasul dan kaum mukmin menghadapi orang-orang kafir, maka Allah kisahkan tentang kesulitan dan penderitaan yang dialami Nabi Musa Nabi dalam menyeru kaumnya.
3. Ingatkanlah kaummu tentang kisah Nabi Musa dalam menghadapi pendustaan dan kedurhakaan kaumnya ketika Nabi Musa berkata kepada kaumnya, wahai kaumku, mengapa kamu menyakiti hatiku dengan sikap durhaka dan pembangkanganmu terhadap perintahku agar mengerjakan apa yang Tuhanmu perintah kepadamu seperti perintah berperang menghadapi orang-orang kafir padahal kamu tahu bahwa aku ini adalah seorang Nabi yang diutus Allah kepadamu? Maka ketika mereka menyimpang dari kebenaran padahal mereka tahu itu adalah kebenaran tetapi dibelakanginya kebenaran itu karena mengikuti dorongan hawa nafsunya, maka Allah palingkan hati mereka yang membuat mereka tidak dapat kembali kepada kebenaran. Dan Allah tidak akan memberikan petunjuk yang mengantarkan kepada kebenaran kepada orang-orang yang hatinya condong kepada kesesatan sekalipun mereka mengetahui kebenaran yang dibawa oleh utusan Allah.Wallaahu A'lam
By - Dr. Muhamad Afif, M.A
0 comments:
Posting Komentar