TAHNI'AH UNTUK MAHASISWA SYARI'AH MENJADI JUARA 2 ( Lomba Debat Hukum HUT Bhayangkara ke-78 Tingkat Polda Banten").
Debat adalah sisi lain dari bentuk metode pembelajaran logika, supaya bisa beroperasi secara tertib, sistemik, valid dan rasional. Garis tegas anutan yang dikonstruksi olehnya, pertama bagaiman cara bersikap militansi ketika mempertahankan pendapat yang tentunya disokong secara utuh dan permanen oleh dalil serta logika yang lentur dan kuat; ke-dua dalam waktu bersamaan, juga harus mampu merobohkan pilar pendapat dan argumen yang dipancangkan oleh lawan debat.
Debat dalam konteks dunia pesantren, populer dengan terminologi " المناظرة". Satu di antara sekian kitab yang menjadi rujukan dalam berdebat-المناظرة- ( cara memenej logika yang tertib dan benar), adalah kitab "Sulam Munawwaraq " ( سلم المنورق) buah karya Syeikh Abdur Rahman al-Akhdhari.
Kitab tersebut fisiknya memang kecil, hanya memuat lebih kurang sebanyak 144 bait, dibanding kitab Alfiyah Ibn Malik memuat 1000 bait. Namun demikian, materinya dijamin akan membuat akal pikiran kita menjadi pening, namun juga sekaligus bisa terlatih, sehingga selanjutnya bisa berpikir secara tertib, logis dan rasional.
Adalah Imam Al-Ghazali yang membela mati-matian terhadap eksistensi dan peran Ilmu Logika. Sehingga dikatakan olehnya, "Keilmuan seseorang masih patut ( harus )
diragukan andai belum mampu dan sanggup bersilat logika".
Maka ketika saya melihat photo dan membaca ungkapan selamat dari rekan-rekan atas kekeberhasilan anak -anak kita menggondol juara ke 2 dalam Lomba Debat Hukum HUT Bhayangkara ke-78 Tingkat Polda Banten", "cukup bangga", namun "tidak aneh". Apa pasal? Karena dari dulu di fakultas kita ( Syari'ah) diajarkan Ilmu Mantiq ( Ilmu Logika). Jadi para mahasiswa kita sudah terbiasa bermain logika ( berpikir logis dan rasional dalam berdebat).
Namun, apapun yang terbukti, ini sesungguhnya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Fakultas kita. Secara vertikal, kita mesti bersyukur kepada Allah dan secara horizontal, tentu kita mesti komit untuk berikhtiar ke lintas lain yang lebih menantang. Sebab meraih prestasi apapun wujudnya adalah sebuah proses dialektika yang tidak pernah tuntas.
Dan kepada semua pihak yang berjasa di belakang layar atas kesuksesan anak-anak ( mahasiswa) kita meraih prestasi tersebut, mudah-nudahan manjadi catatan partisipasi amal shalih. Amin...!
Sumber foto : https://s.id/26jd2 |
By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag
0 comments:
Posting Komentar