PILIHAN HIDUP JANGAN TEKOR
Manusia, dengan setumpuk nilai lebih dan kurangnya, tidak akan pernah surut dari langkah mengejar obsesi, di mana pun ia berada. Mengingat, di situlah letak muara nuktah tujunya, walau juntrung hakikinya hingga kini secara real, belum bisa tertangkap.
Tegasnya, terus saja bergulir dalam kubangan proses yang tidak pernah tuntas. Baru saja beli rumah di satu blok, sudah melirik ke blok lain, padahal itu pun tidak di huni. Tegasnya, yang menjadi basis tema pembicaraan harian, melulu tersita di seputar "mata'u al-ghurur".
Padahal hakikat sesungguhnya dari sebuah obsesi adalah merasa cukup bahkan melimpah dari apa yang kita miliki sekarang. Kunci patrinya, adalah syukur nikmat. Dengan syukur nikmat, fakir tetapi kaya raya, berkecukupan. Dengan kufur nikmat, kaya tetapi fakir serba berkekurangan. Makanya, simak ungkapan ayat syair di bawah ini :
القليل الكافى خير من الكثير الناقص.
"Sedikit, Tapi Cukup Adalah Lebih Baik Daripada Banyak, Tepi Kurang".
Wallahu A'lam bi al-Shawab.
By-Drs. H. Saepullah S, M.Ag
0 comments:
Posting Komentar